Dua orang pembaca detikcom menggambarkan situasi pedestrian Jakarta. Kondisinya pun jauh dari layak.
Sebagai contoh apa yang dialami oleh Marlina saat sedang berjalan di trotoar di depan RS Fatmawati. Marlina dan puluhan motor terkadang harus berebut untuk menggunakan trotoar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malah biasanya mereka (pengedara motor) yang selalu saya marahi.
Saya selalu berpikir ini hak saya dan mereka sama juga seperti saya karena ingin cepat sampai di rumah. Jadi saya nggak pernah mau mengalah dengan para perampok trotoar," kata Marlina kepada detikcom, Senin (6/5/2013).
Lain lagi dengan yang ditemui oleh pekerja kantoran di kawasan Gondangdia, Margono. Ia seringkali menemui parkiran liar di trotoar sepanjang jalan Gondangdia hingga ke Tugu Tani.
"Ada trotoar tempat parkir motor karyawan rumah makan mie ternama, ada trotoar yang sudah dikasih tanda untuk parkir sebuah minimarket," kritiknya.
Bagi pembaca detikcom yang memiliki pengalaman dengan 'perampokan' trotoar silakan berbagi ke redaksi@detik.com. Jangan lupa sertakan nama lengkap dan nomor telepon. Lebih keren lagi, bila disertakan juga foto lokasi trotoar yang dirampas dari pejalan kaki.
(mok/nwk)