Perjuangan mereka, yang menjadi buruh cuci dan pembuat bulu mata palsu ini kini lebih mudah untuk sementara. Bupati purbalingga, Heru Sudjatmoko datang langsung untuk mengunjungi keluarga tersebut di Dusun Batur, Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (1/5/2013) dan memberi bantuan.
Kedatangan Bupati Purbalingga ke rumah ketiga saudara tersebut menjadi kisah tersendiri bagi mereka, tidak pernah terlintas sedikitpun jika orang nomor satu di Purbalingga tersebut akan datang dan mengunjungi rumah mereka yang berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapa yang memasak," tanya Heru ke Indah Sari.
"Saya pak yang memasak," jawab Indah sambil tersedu.
Terlihat Heru menahan tangis yang kemudian dialihkan dengan menanyakan kabar ibunya Tarmini (40) dan Sayang (5) adiknya yang paling kecil.
Setelah bupati pergi meninggalkan rumah yang hanya berdinding kayu dan berbilik bambu dengan hanya berlantaikan tanah itu pergi untuk langsung menggelar rapat koordinasi mengenai nasib keluarga tersebut, tangis bahagia pecah dari keluarga itu.
Sambil dipeluk guru dan tetangga, keluarga itu coba ditenangkan. Bahkan sang ibu yang mengalami depresi berat dan berada di dekat Juliah yang saat itu ikut menangis.
Sang ibu yang depresi seakan tahu jika semangat ketiga anaknya tersebut untuk bekerja menjadi buruh untuk menyambung hidup keluarganya dan terus bersekolah mendapatkan perhatian dari semua pihak.
"Saya mengucap syukur alhamdulilah kepada allah bisa mendapatkan bantuan dan perhatian dari bapak bupati, kami juga sangat berterima kasih kepada semuanya," kata anak kedua Supiani berusaha menahan tangis haru.
(arb/ndr)