Prihatin Macet karena Demo? Dengarkan Penjelasan Buruh Ini

Prihatin Macet karena Demo? Dengarkan Penjelasan Buruh Ini

- detikNews
Rabu, 01 Mei 2013 17:13 WIB
Demo buruh hari ini (Ari S/ detikcom)
Jakarta - Kegiatan perayaan May Day hari ini membuat beberapa ruas jalan ibukota terpaksa ditutup, jalan lainnya mengalami macet parah. Namun, buruh punya argumentasi sendiri menjawab kritikan atas ulahnya. Apa itu?

Dalam orasi yang disampaikan oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, di depan istana negara Rabu (1/4/2013). Ia menyampaikan argumentasinya mewakili buruh.

Said mencuplik wawancaranya dalam sebuah radio tadi malam, yaitu saat menjawab 10 orang penanya soal buruh yang kerap membuat jalanan macet tiap kali demonstrasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semalam jam 12 saya ditanya hampir 10 penanya, mereka bertanya dengan garang, dan penuh kecurigaan. Buruh kenapa turun ke jalan lagi, kenapa buat jalanan macet dan buat kami susah," cerita Said di hadapan puluhan ribu buruh.

"Saya sampaikan, hari ini dan hari kemarin di May Day kami sengaja turun dan berjalan berkilo-kilo meter kami datang dari pelosok pabrik, hanya satu tujuan yaitu melawan rasa ketidakadilan," lanjutnya.

Kemudian ia menuturkan, orang yang bertanya dan protes terhadap buruh yang turun ke jalan, pasti mereka orang yang terbiasa menikmati keadaan.

"Mereka terbiasa hidup mewah, mereka tak pernah merasakan bagaimana istri dan ibu kita menangis akibat tak bisa membeli susu untuk anak karena upah murah," ucapnya lantang.

"Kita harus pastikan, 1 Januari 2014 seluruh rakyat mendapat jaminan kesehatan, itu perjuangan kaum buruh!" teriak Said disambut riuh puluhan ribu buruh yang berdiri di depan istana negara.

Tak berhenti di situ, Said kemudian menceritakan satu lagi kisahnya tentang seorang supir taksi yang protes kepadanya karena ada buruh yang saat demonstrasi menyenggol spion taksinya hingga rusak.

"Saya tanya sopir itu, bapak ada pensiun? Saya sampaikan, bapak nanti tanggal 1 Juli 2015 seluruh buruh termasuk sopir taksi, atas perjuangan buruh akan mendapat jaminan pensiun," ucap Said.

"Masa gara-gara spion seolah buruh penjahat, mereka lupa siapa yang berjuang untuk jaminan kesehatan dan kesejahteraan," lanjutnya dengan suara keras.

(gah/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads