Pria berusia 60 tahun itu semangat mengumpulkan gelas, botol minuman dan kardus-kardus yang berserakan di sepanjang Bundaran HI, Jakarta, Rabu (1/5/2013).
Gerobak Bejo kini telah dipenuhi 3 karung besar barang bekas. "Alhamdulillah saya dikasih informasi dari buruh ada demo ini. Makanya, saya ke sini. Tiap hari biasanya hanya mendapat setengah karung yang barang bekasnya dihargai hanya Rp 60 ribu. Ini minimal saya bisa dapat Rp 350 ribu. Bisa sampai Rp 500 ribu," kata Bejo sumringah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mau nyetor dulu di Gambir. Kemungkinan nanti balik lagi malam. Tapi saya khawatir ada Trantib. Soalnya, teman saya tadi udah ada 6 gerobak. Tetapi pas dilihat isinya nggak ada ke mana, diambil sama Trantib atau bagaimana ya," ujar Bejo sambil sibuk mengikat karung dengan tali rafia.
Sampah-sampah masih menghiasi kawasan HI. Styrofoam dan sisa-sisa makanan buruh berserakan dan membuat kotor ikon Ibukota itu.
Arus lalu lintas dari Jalan MH Thamrin menuju Sudirman sudah dibuka lagi. Sementara itu bus-bus yang parkir di sekitar Plaza Indonesia mulai bergerak menuju Monas untuk menjemput para buruh yang berdemo di Istana.
Sejumlah aparat polisi masih berjaga-jaga dan menutut jalur di samping Plaza Indonesia.
(aan/nrl)