"Kami serikat buruh secara mayoritas meskipun ada yang belum sampaikan sikap, menolak kenaikan harga BBM," jelas Presiden KSPI Said Iqbal, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4/2013).
Said mengatakan alasan penolakan kenaikan BBM karena akan menurunkan daya beli masyarakat, terutama para buruh yang berpenghasilan pas-pasan. Dia perkirakan penurunan daya beli mencapai 30 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam pertemuan itu SBY menyampaikan kepada buruh bahwa kenaikan harga BBM sangat perlu untuk menekan APBN.
"Beliau sampaikan tolong dipahami bahwa posisi pemerintah memikirkan semua lapisan masyarakat, dan kemampuan keuangan negara. Subsidi Rp 300 trilyun itu sangat memberatkan pemerintah. Beliau sampaikan, kalau parlemen setujui kenaikan, tapi tidak setujui proteksi dampak kenaikan, posisi presiden akan mempertimbangkan. Tapi dengan kata lain kenaikan BBM harus berikan proteksi dampak bagi rakyat kecil," tutupnya.
(mpr/lh)