Para mahasiswa kecewa karena sebelumnya pihak rektorat menjanjikan akan melibatkan mahasiswa dalam penentuan UKT. Namun, ternyata besara UKT telah ditetapkan.
"Mereka menutup akses mahasiswa. Dan parahnya mereka menetapkan UKT sepihak," kata salah satu peserta aksi, Aulia El Hakim, kepada wartawan, Minggu (28/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rektorat pengkhianat!" teriak mereka sepanjang perjalanan.
Informasi yang diterima mahasiswa, nominal UKT mahasiswa angkatan 2012 berkisar Rp 2,4 juta β Rp 15 juta per semester. "Kami sudah bayar mahal, tetapi tidak ada fasilitas yang kami nikmati," ujar mahasiswa Fakultas Pertanian angkatan 2012.
UKT untuk jurusan Agribisnis hanya turun Rp 100 ribu dari nominal awal Rp 3 juta per semester. "Membayar Rp 2,9 juta, tapi fasiltas dan akses sangat bertolak belakang. Kami minta UKT diturunkan," ujarnya.
Sebelumnya, pada 12 Desember 2012 lalu, ribuan mahasiswa menduduki rektorat terkait persoalan serupa. Aksi tersebut disudahi dengan tabur bunga. Sebelum aksi selesai, mahasiswa akan melaporkan persoalan ini kepada Kejaksaan Negeri Purwokerto dan juga Komisi Informasi Publik (KIP) Jawa Tengah karena rektor sudah berbohong dan tidak transparan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat kampus.
(arb/trw)