"Setelah dapat info, keluarga langsung ambil. Sekarang sedang musyawarah, sedang diurus untuk pemakamannya. Mungkin Iswan dibawa ke RSCM dulu, setelah itu baru ke rumah duka," ujar ketua RT 14, Rozaki, saat dihubungi, Sabtu (27/4/2013).
Rozaki mengatakan keluarga sudah pasrah dengan musibah yang dialami si kembar, Iswan Fahrezi. Menurutnya, Iswan dikenal di lingkungannya sebagai anak yang aktif. "Dia anak yang kembar. Kalau nakal, ya umum ya seperti bocah seumurannya yang lain. Dia kan kembar. Kakaknya yang selamat, Iswan Fahreza (7)," tutur Rozaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi terakhir masih di tangan penyidik, masih dilakukan proses identifikasi sidik jari, foto segala macam. Termasuk meminta keterangan saksi-saksi," kata Ambarita.
Polisi menurut Ambarita menyerahkan sepenuhnya kepada pihak keluarga apakah akan dibawa dulu ke rumah sakit, atau langsung diambil untuk dikebumikan setelah proses identifikasi selesai.
Rumah korban beralamat di RT 14 RW 02 No 10, Kampung Pulo Dalam, Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Iswan Fahrezi tenggelam terbawa arus saat sedang bermain bersama kakak dan saudara-saudaranya di pinggir kali Ciliwung, Kamis (25/4) sore. Saat itu, korban nekat melompat ke dalam air karena melihat kakaknya, Iswan Fahreza berenang. Padahal korban tidak dapat berenang. Nahas, korban justru tenggelam dan terbawa arus. Sementara kakak korban dan bocah lainnya selamat. Setelah 2 hari proses pencarian, jasad korban akhirnya ditemukan di pintu air Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pagi tadi.
(rmd/aan)