Informasi yang dihimpun di lapangan, 2 ribu warga mengungsi ke berbagai wilayah yang dinyatakan aman. Antara lain ke Tasikmalaya, Ciamis, Talaga, Cirebon, Kuningan. Juga ke sanak saudaranya di Cimuncang dan Lebak Wangi.
Pergeseran tanah terjadi sejak Minggu (14/4/2013) lalu. Pelan-pelan fenomena itu kian meluas. Kerusakan terparah berada di RT 02 dan RT 06. Tanah pergeseran mulai 50 cm, 1,6 m hingga 18 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua orang dinyatakan meninggal karena ketakutan saat direlokasi, yakni Sakinah (70) warga Cimuncang dan Sukaesih (65) warga Ciranca, Kabupaten Majalengka.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Gerakan Tanah PVMBG, I Gede Suantika, mengatakan lokasi tanah berada di kampung ini terus bergeser. Pergeseran ini berdampak pada longsornya permukiman warga.
"Kondisi tanah di sini tidak stabil dan rentan amblas. Namun warga yang berada di lokasi ini, harus secepatnya mengosongkan tempat ini," paparnya di lokasi, Jumat (26/4/2013).
Pada pukul 15.00 WIB, tanah mulai bergeser lagi. Beberapa rumah roboh. Beruntung, tidak ada korban jiwa.
Kerusakan rumah menjadi tontonan warga. Mereka rela menembus jalan rusak atau berjalan kaki ke lokasi.
Kepala Desa Cimuncang Mumin mengatakan warga sudah mengungsi ke balai desa yang terletak di kawasan yang lebih aman. "Untuk sementara kampung dikosongkan," katanya kepada detikcom.
(try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini