Manusia cyborg di sini bukan seperti Terminator yang separuh mesin-separuh manusia, namun teknologi yang bisa membuat difabel yang menjadi manusia berdaya, seperti dilansir dari Mother Nature Network (MNN), Kamis (25/4/2013) yang ditulis detikcom Jumat (26/4/2013):
1. Neil Harbisson
dok MNN
|
Bagaimana mungkin? Harbisson ternyata memakai alat elektronik mata khusus yang dinamakan 'Eyeborg' yang bisa mengubah warna dari suara seperti halnya suara pada skala musik. Singkatnya, Eyeborg itu bisa 'mendengarkan' warna. Harbisson sangat beradaptasi pada alat ini yang akhirnya membuat otaknya membentuk susunan saraf baru yang membuat dia mengembangkan kemampuan persepsinya itu.
"Pada awalnya, saya harus mengingat nama yang Anda berikan pada setiap warna dan saya harus mengingat catatan. Namun setelah beberapa waktu, semua informasi ini menjadi persepsi," ujar Harbisson yang berbicara dalam ajang Ted.
"Ketika saya mulai bermimpi dalam warna, saya merasa software dan otak saya menyatu," ujar pendiri Cyborg Foundations, yayasan nirlaba yang membantu manusia menjadi cyborg.
2. Kevin Warwick
(Dok MNN)
|
Warwick telah bereksperimen dengan menanamkan implan elektronik sejak tahun 1998. Ketika dia menginstal microchip di lengannya yang memungkinkan dia mengoperasikan pintu, lampu, pemanas ruangan dan komputer dari jarak jauh bak remote control seiring dia bergerak dari ruang satu ke ruang yang lain.
Anda bisa melihatnya dalam video ini:
3. Jesse Sullivan
(Dok MNN)
|
Akhirnya Sullivan pun menerima lengan bionik prototipe yang dikembangkan Rehabilitation Institute of Chicago. Lengan bionik itu terhubung dengan saraf cangkokan. Sullivan pun mampu mengendalikan kedua lengannya dengan pikiran, merasakan panas, dingin dan jumlah tekanan yang diterima lengannya.
4. Jens Naumann
|
Mata elektroniknya terhubung langsung ke korteks visual melalui implan otaknya. Tak seperti implan cyborg lain, yang menerjemahkan informasi visual dalam bentuk rasa yang lain seperti suara atau sentuhan, Naumann sebenarnya bisa 'melihat' dunia. Walaupun terbatas, hanya melihat samar garis dan bentuk, penglihatannya secara teknis bisa dikembalikan.
Di masa depan, bukan tak mungkin ada sistem penglihatan buatan yang memungkinkan penyandang tuna netra melihat gelombang panjang melebihi persepsi manusia normal.
5. Nigel Ackland
(Dok MNN)
|
Ackland mengendalikan lengannya melalui pergerakan otot yang masih tersisa di lengannya. Kisaran pergerakannya sangat tidak biasa. Dia bisa dengan bebas menggerakkan lima jarinya untuk menggenggam obyek.
6. Jerry Jalava
(Dok MNN)
|
Setelah kehilangan jari dalam kecelakan sepeda motor, Jalava memutuskan untuk menempelkan USB 2 GB ke dalam jari prostetiknya. Memang hal itu tak membuat informasi langsung menyalur ke sistem sarafnya bak film The Matrix, namun setidaknya lebih berguna daripada USB itu hanya digantungkan menjadi gantungan kunci.
7. Claudia Mitchell
(Dok MNN)
|
Mitchell pun bisa memasak, memegang bak pakaian kotor, melipat pakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari.
Halaman 2 dari 8