"Ini bukti amburadulnya sistem administrasi partai. Kedua, ini ada kecenderungan manipulasi yang sengaja dilakukan partai, salah satunya karena kurangnya kader. Kaderisasi tidak berjalan," kata Koordinator FORMAPPI Sebastian Salang kepada detikcom, Jumat (26/4/2013).
"Memang nanti daftar ini dikembalikan ke partai, tetapi harus ada sanksi," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga Eka Susanti yang menjadi caleg dari PKB di 3 Dapil sekaligus, yaitu Kalimantan Barat, Sumatera Utara III dan Jawa Tengah VI. Masih dari PKB ada Hasniati yang menjadi caleg di dua Dapil sekaligus, yaitu Riau II dan Kalimantan Barat. Caleg PKB lainnya adalah Karina Astri Rahmawati juga di dua Dapil sekaligus yaitu Jawa Barat IX dan Nusa Tenggara Barat.
Masih dari PKB yaitu Nurhidayati yang maju di dua Dapil sekaligus yaitu Sumatera Selatan I dan Sumatera Selatan II. Lalu masih PKB Marda Hastuti di dua Dapil yaitu Bengkulu dan Jawa Barat V. Kemudian caleg PKB lainnya yang ganda adalah Luluk Hidayah dari dua Dapil yaitu Kalimantan Timur juga DKI Jakarta III. Rien Zumaroh caleg PKB yang juga maju di dua Dapil yaitu Jawa Tengah IV dan Jawa Timur V. Terakhir dari PKB adalah Euis Komala PKB maju di dua dapil dari Jawa Barat III dan Maluku.
Kemudian ada nama caleg yang memiliki kesamaan nama, yaitu Abd Rachman Sappara yang maju dari Partai Hanura di Dapil Sulawesi Selatan I mirip dengan Abdul Rahman Sappara di Dapil yang sama Sulawesi Selatan I dari Partai NasDem.
Kemudian dari PBB ada tiga caleg yang ganda, yaitu Nur Yuniati dari PBB caleg dari Dapil Aceh I sekaligus juga di Dapil Jawa Barat II. Caleg PBB lain ada Sri Sumiati yang juga maju di dua Dapil yaitu Jawa Tengah VIII dan Jawa Timur VII dan caleg PBB terakhir yang di dua Dapil adalah Kasmawati Kasim maju dari Dapil Sulawesi Selatan I dan Dapil Sulawesi Tenggara.
(bal/van)