Pertemuan digelar di Mabes TNI di Jl Hankam, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (25/4/2013). Sejumlah elite PDIP yang ikut dalam pertemuan adalah Mayjen Pol (Purn) Sidarto Danusubroto, Mayjen TNI (Purn) Adang Ruchiatna, Letjen Pol (Purn) Muhammad Nurdin, Mayjen TNI (Purn) Tri Tamtomo, didampingi Wasekjen PDIP Ahmad Basarah.
Sementara dari pihak Mabes TNI dipimpin langsung oleh Laksamana Agus Suhartono. Pertemuan digelar tertutup dari pukul 09.30-10.30 WIB. Selesai pertemuan digelar konferensi pers, pihak PDIP menyampaikan niat pertemuan dengan Panglima TNI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan Panglima menyampaikan akan menindaklanjuti, karena ini masalah pidana. Jadi harus ada proses peradilan militer bagi yang terlibat di dalam insiden di markas partai kita itu," kata Sidarto.
Selain Panglima TNI menerima surat protes dari Megawati, KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo juga menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi di kantor DPP PDIP.
"Dan dari 10 oknum anggota TNI yang melakukan kekerasan, 5 di antaranya ditahan karena terindikasi melakukan tindak pidana," imbuh Ahmad Basarah.
Belasan Oknum TNI dari Batalyon Zeni Konstruksi 13 (Yon Zikon 13) terlibat keributan di kantor DPP DPIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (20/4) malam. Mereka mengejar pelajar yang terlibat serempetan motor dengan seorang prajurit. Dua orang yang berada di pos jaga PDIP terluka kena sangkur.
Saat kejadian, Megawati tengah berada di dalam markas PDIP. Pengawal Megawati dari TNI menangkap dua orang prajurit. Saat diperiksa, prajurit itu sempat mengaku sebagai Brimob sebelum akhirnya mengaku sebagai prajurit TNI. Mereka kemudian dibawa Garnisun.
(van/nrl)