Imas Sumiati ibundan Siti menuturkan bahwa dirinya terakhir bertemu dengan Siti pada Jumat 19 April, saat itu Siti baru menghabiskan liburan di rumahnya di Kampung Pasirgompong, Desa Indralayang, Kecamatan Caringin, Garut.
Dari cerita yang diungkapkan Siti kepada neneknya, saat perjalanan dari kampung halaman ke tempat kost Siti berkenalan dengan seorang pemuda bernama Alvin di dalam bus menuju Garut. Alvin mengaku sebagai mahasiswa sebuah universitas di Garut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah sempat pulang ke kost dan mengambil uang Rp 600 ribu, Siti tidak pernah muncul, keluarga juga kehilangan kotak karena nomor telepon genggam Siti selalu tidak aktif.
"Setelah ditelusuri bersama jajaran Ke polisian, beberapa petunjuk yang disampaikan Siti sebelum menghilang, ternyata tidak benat, sehingga kami benar-benar kehilangan jejak Siti," ungkap Imas.
Kata Imas yang paling membuat pihak keluarga gundah, karena ada seorang saksi sempat melihat Siti dibonceng oleh seorang pemuda yang tak dikenali saksi menuju ke kawasan obyek wisata Cipanas.
"Itu yang membuat keluarga gelisah dan khawatir, kami takut Siti diapa-apain," ucapnya.
Kini kasus dugaan hilangnya Siti karena diculik oleh pemuda misterius sudah ditangani oleh pihak unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Garut.
(rvk/rvk)