Tekan Populasi, Kucing di Pulau Pramuka Dibikin 'Mandul'

Tekan Populasi, Kucing di Pulau Pramuka Dibikin 'Mandul'

- detikNews
Rabu, 24 Apr 2013 18:15 WIB
Jakarta - Ada pemandangan menarik ketika bermain ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Selain disuguhkan pemandangan laut yang indah, di pulau tersebut juga terdapat ratusan kucing liar.

Kucing di Pulau Pramuka menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong, selain juga kaena keindahan ekosistem laut yang dijaga apik oleh masyarakat. Pulau dengan luas sekitar 16 hektar itu dihuni populasi kucing kampung yang jumlahnya mencapai ratusan. Kucing-kucing itu dibawa oleh para pelancong. Tak ayal ketika acara selesai, puluhan kucing akan akan menyantap makanan sisa dari wisatawan. Hampir setiap sore kucing-kucing itu berkeliaran di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Hari berganti hari membuat hewan manja tersebut beranak pinak hingga mencapai ratusan.

"Kalau kucing di sini awalnya memang ada yang sengaja membawa ke sini, lama-kelamaan kucing tersebut berkembang biak hingga populasi melebihi batas normal," ujar petugas Taman Nasional Kepulauan Seribu, Zakaria, saat berbincang dengan detikcom di Pulau Pramuka, Kepulauan, Rabu (24/4/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingkat populasi kucing di pulau ini menarik perhatian salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jakarta Animal Aid Network (JAAN). Zakaria mengisahkan keberadaan hewan kucing tersebut mulai meresahkan karena pertumbuhan kucing terus berkembang biak.

"Awal tahun 2010 JAAN datang ke sini melakukan penelitian. Dari hasil penetilian tersebut diketahui populasi kucing mencapai sampai 400 ekor," ujarnya.

"Masalahnya kucing tersebut kalau dibuang pasti tidak ada yang terima sedangkan akhirnya mereka memanggil dokter hewan asal Belanda untuk mengkebiri kucing yang ada di pulau," lanjut Zakaria.

Menurutnya, semenjak hewan manja tersebut dikebiri, populasi kucing di Pulau Pramuka dapat dikendalikan. Sehingga keberadaannya tidak mengkhawatirkan.

"Perlahan populasi kucing mulai menurun. Biasanya kucing yang sudah dikebiri memiliki tanda dibagian telinga sebelah kanan, saat itu tidak semua kucing yang bisa dikebiri melainkan kucing betina saja," tuturnya.

Selain kucing, Zakaria menuturkan ada juga hewan pengerat yang terbawa ke pulau. Hewan pengerat tersebut merupakan tikus hitam atau lebih dikenal tikus got. Meski di Pulau tersebut dihuni oleh ratusan kucing.

"Biasanya kalau di pulau pasti jarang ada tikus, tapi kalau di Pulau ini banyak tikus-tikus got yang terbawa ke pulau," tuturnya.

Zakaria menceritakan tikus-tikus tersebut terbawa oleh kapal-kapal penumpang yang berada di Tanjung Priok, Muara Angke.

"Memang belum ada penelitian, tapi kalau tiap malam tikus-tikus itu baru bermunculan, apalagi kalau sekali beranak mereka bisa banya," kata Zakaria.

Menurutnya gara-gara keberadaan tikus tersebut membuat hewan pengerat endemik Pulau Pramuka tersisihkan.

"Sebenarnya sebelum tikus-tikus got itu muncul, di Pulau ini juga ada tikus pohon bentuk seperti tupai biasanya dia berada di pohon-pohon, belakang ini mereka menjadi tikus rumahan sehingga tercampur dengan tikus got," tandasnya.

(edo/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads