Ketika Jokowi Merayu Warga Petukangan Korban Tol JORR W2

Hari ke-191 Jokowi

Ketika Jokowi Merayu Warga Petukangan Korban Tol JORR W2

- detikNews
Rabu, 24 Apr 2013 15:49 WIB
Jakarta - Di hadapan warga Petukangan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta agar kisruh penggusuran proyek Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) dibicarakan dari hati ke hati. Jokowi berjanji mengawasi proyek itu agar berjalan baik.

Jokowi menceritakan awal mula pembangunan tol yang berlokasi di Jakarta Selatan itu. Tol itu dibangun sejak tahun 193. Gara-gara krisis ekonomi tahun 1997 hingga 1998, proyek tersebut distop.

"Kemudian bergerak lagi mulai tahun 2008. Kemudian sekarang ini hampir selesai," kata Jokowi di Rumah Makan Putra Minang, Jl. Saidi Raya No. 6, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (24/4/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Jokowi, tol JORR W2 ini bisa mengurangi kepadatan lalu lintas di dalam kota. Dengan begitu, proyek ini sangat penting.

"Kalau ini selesai yang namanya kendaraan dari luar kota menuju Lampung, Sumatera, itu tidak lewat tengah kota lagi. Jadi melingkar lewat sini. Tahapan kedua sudah 5 tahun berjalan, ada kira-kira 1.019 KK yang terkena proyek pembangunan JORR W2, dan sekarang tinggal 140-an," papar Jokowi.

Jokowi ingin masyarakat tidak dirugikan dan berharap masalah ini bisa diselesaikan.

"Jadi dalam musyawarah ini, mari kita rembukkan bersama, bicara dari hati ke hati, dan saya ingatkan pada semua ini untuk kepentingan Jakarta dan jutaan orang," harapnya.

"Saya hanya ingin mengawasi agar berjalan baik. Tidak usah pakai teriak-teriak. Kita akan dengarkan. Kalau bisa diputuskan siang ini, ya kita putuskan. Kalau tidak nanti kita makan-makan lagi minggu depan. Kalau terus-terus ya enak, makan-makannya yang enak," lanjut Jokowi sambil tersenyum.

Salah seorang perwakilan warga Petukangan menyampaikan agar pembebasan lahan disertai upaya untuk menyejahterakan masyarakat sekitar dan dilakukan dengan musyawarah.

(aan/nrl)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads