Polisi Rekonstruksi Penganiayaan yang Berujung Tewasnya 8 WN Myanmar

Polisi Rekonstruksi Penganiayaan yang Berujung Tewasnya 8 WN Myanmar

- detikNews
Selasa, 23 Apr 2013 16:09 WIB
Foto: Khairul Ikhwan/detikcom
Medan - Kepolisian Resor (Polres) Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara (Sumut), menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan yang menyebabkan tewasnya 8 Warga Negara (WN) Myanmar. Dalam rekonstruksi ini, para tersangka memeragakan 27 adegan.

Rekonstruksi berlangsung di halaman belakang Mapolres Pelabuhan Belawan, Jalan Pelabuhan Raya, Belawan, Selasa (23/4/2013). Para tersangka yang berjumlah 17 orang, memeragakan bagaimana kasus pembunuhan itu bisa sampai terjadi.

Dalam rekonstruksi ini terungkap, penganiayaan terhadap para korban tidaklah direncanakan, tapi spontan. Setelah sempat menggunakan tangan kosong, para pelaku kemudian menggunakan sejumlah alat seperti kayu untuk memukuli korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari rekonstruksi ini bisa dilihat, penganiayaan itu terjadi secara spontanitas," kata Wakil Kepala Polres Pelabuhan Belawan, Kompol Robertus Alexander Pandiangan, kepada wartawan usai rekonstruksi.

Disebutkan Pandiangan, hingga saat ini tersangka kasus penganiayaan tetap berjumlah 17 orang. Sementara sejumlah lainnya ditetapkan sebagai saksi.

Kasus penganiayaan yang berujung pada kematian 8 WN Myanmar itu terjadi di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Medan, Jalan Selebes Medan pada 5 April lalu. Para tersangka yang berasal dari etnis Rohingya menghabisi para korban karena melakukan tindak pencabulan terhadap beberapa wanita dari etnis Rohingya di Rudenim tersebut.

Para korban masing-masing, Minmin (42), Wintun (32), Aung Thu Win (24), Myo Oo (20), San Lwin (45), Aung Than (44), Nawe (23) dan Aye Win (23). Mayat mereka akhirnya dikremasi pada 10 April lalu setelah mendapat persetujuan dari Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta.

(rul/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads