Bayu adalah pelajar di Hult International Business School, Cambridge Boston. Dia tinggal di daerah Brighton, sekitar 4 Km dari wilayah penangkapan tersangka bom Boston.
Bayu bahkan beberapa kali berbelanja di 7 Eleven yang dirampok oleh Tsarnaev bersaudara. Dia merasakan langsung bagaimana suasana tegang saat polisi memburu Tsarnaev bersaudara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun begitu kabar Tsarnaev bersaudara telah berhasil dibekuk polisi, ratusan warga Boston keluar dari tempat tinggalnya. Mereka merayakan penangkapan tersangka yang telah meneror kota itu dengan bom 'panci'.
"Banyak yang foto-foto dengan polisi," tutur Bayu.
Bayu menuturkan, setelah kedua tersangka dilumpuhkan, Gubernur Boston Deval Pattrick melonggarkan aturan dengan membolehkan warga keluar rumah. Namun dia tak serta merta mencabut larangan kendaraan umum masuk kota Boston.
"Sore sekitar jam 18.00 (waktu Boston), Governor Patrick melonggarkan aturan. Orang boleh keluar rumah, tapi transport publik masih tutup semua, kecuali taxi," papar Bayu.
"Mereka juga menyatakan bahwa tidak ada tersangka lain, sehingga masyarakat sudah aman. Langsung pada keluar rumah, merayakan dan berfoto-foto dengan polisi," imbuhnya.
Bayu mengatakan kini situasi di Boston sudah normal. Aktivitas masyarakat berangsur kembali berjalan seperti sebelum teror bom yang menewaskan tiga orang itu terjadi.
(trq/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini