Ketua DPD Taruna Merah Putih, Maruarar Sirait mengatakan, kisah hidup dan perjuangan para perempuan yang diberikan penghargaan tersebut patut dicontoh. Salah satunya adalah Fathonah (59), perempuan asal Bogor yang bekerja sebagai kuli cuci.
Dengan gaji tak lebih dari Rp 750 ribu perbulannya, Fathonah sanggup untuk menghidupi tiga orang anaknya, bahkan hingga lulus kuliah. Untuk menambah penghasilannya, Fathonah pun aktif dalam kegiatan Posyandu di tempat tinggalnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena pengabdian dan kegigihannya itulah, Ibu Fathonah sejak 12 tahun jadi kuli cuci, kita berikan penghargaan dalam rangka peringatan Hari kartini," tambahnya.
Selain Fathonah, ada 4 perempuan yang dianggap layak untuk menerima penghargaan tersebut. Di antaranya yaitu, Savira Ekaputri, pelajar kelas 2 SMAN 1 Bogor yang masuk kategori pelajar berprestasi dan mendapat anugerah Gold Honor Hongkong Asia International Mathematical Olympic Open Contest Festival 2012.
Dari kategori mahasiswa, ada Riahna Kembaren, mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB) yang mejadi inovator dalam program 104 Inovasi Indonesia 2012. Sedangkan untuk kategori guru diberikan kepada Aida, seorang Kepala Sekola SMA Negeri 8 Bogor yang merupakan guru teladan.
Terakhir untuk kategori atlet. Diberikan kepada Yulinar Tika Sari Wardah, seorang atlet pencak silat dengan Prestasi juara 1 World Champion Thailand 2012.
"Banyak hal yang bisa kita teladani dari semangat dan prestasi seorang Kartini. Sementara penghargaan yang kita berikan kepada 5 perempuan perkasa ini, sebagai bukti perjuangan mereka dihargai oleh orang lain," kata Maruarar.
(jor/trq)