"Pengelolahannya kan sebenernya sangat sepele, anak SMA saja tahu bagaimana. Jadi mereka (percetakan) seharusnya tahu beberapa hari harus didistrubusikan," ujar Itet pada acara diskusi 'UN (Setengah Nasional)' yang diselenggarakan Sindo Radio di Warung Daun, Cikini, Jakpus, Sabtu (20/4/2013).
Itet mengatakan, Bali yang wilayahnya dekat dengan pulau Jawa saja bisa telat. Untuk itu, biaya untuk program ini sangat tidak murah. Semua kegagalan anggaran seharusnya telah diantisipasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Staf khusus Kemendikbud Bidang Komunikasi dan Media Sukemi, tidak tahu menahu soal anggaran. Namun memang ditemukan beberapa percetakan yang tidak bisa memenuhi target pengiriman ke 11 provinsi.
Sukemi juga mengatakan, Kemendikbud tidak bermaksud menyalahkan percetakan karena keterlambatan pengiriman soal. "Sekarang karena sudah terlambat dan tidak ingin mengorbankan lebih banyak lagi, maka kita minta tolong bantuan ke TNI AU. Kalau kita kasihkan ke kurir, itu jadi tambah telat," imbuhnya.
(spt/mad)