"Pengedaran ini harus dihentikan karena hasil penelitian data di kami 95 persen pengguna heroin mengidap HIV/AIDS karena menggunakan jarum suntik," ujar ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (19/4/2013).
Putut mengatakan korban yang diselamatkan dari penggagalan penyelundupan heroin ini diperkirakan sebanyak 130 ribu jiwa dengan asumsi 1 gram heroin dipakai 4 orang. Sementara dari pengungkapan ekstasi, korban yang diselamatkan diperkirakan 50 ribu orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini makanya kita juga mau olah TKP ke bandara, kenapa bisa lolos," ujarnya.
Barang bukti yang diamankan berupa heroin bubuk 4 kg, 2 BB, 3 tas merek Ink Helmet dan Camel yang di dindingnya dilapisi aluminium foil, serta 1 iPhone. Sedangkan untuk ekstasi barang bukti berupa 50 ribu pil warna kuning dan merah yang siap diedarkan di Jakarta, Bogor, dan Bandung.
Paket heroin diselundupkan warga negara Nigeria berinisial KPT. Sebelum masuk Indonesia, KPT transit dulu di Malaysia lalu menuju Medan, Jakarta dan Depok. Polisi berhasil mengungkap penyelundupan itu di Pondok Terong, Depok, pada 14 April 2013. Sementara tersangka penyelundup ekstasi ditangkap pada 10 April 2013 di halaman sebuah hotel di kawasan Teluk Gong, Jakarta Utara.
(rmd/ndr)