"Ya itu diberitahukan ke orangtua dan sekolahnya, baru selesai ujian itu kegembiraan yang dicetuskan itu ada koridornya. Kalau ada yang begitu kita peringatkan tapi kita bersyukur yang begitu kan tidak banyak," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi kepada detikcom, Jumat (19/4/2013).
Taufik berharap perbuatan mencoret-coret seragam dan membawa senjata tajam untuk tawuran akan berkurang ke depannya. Tindakan ini dinilai sebagai bentuk lepasnya tekanan UN pada para siswa yang tidak dibenarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taufik menyarankan para siswa yang telah melaksanakan UN untuk merayakannya dengan kontribusi yang positif. Sementara untuk menyalurkan kegembiraan bisa diatur dengan pihak sekolah masing-masing.
"Tidak ada sekolah yang membolehkan perayaan seperti itu, kan baju bisa dikasih ke orang yang lebih membutuhkan. Untuk gembira ya mungkin bisa sekolah bantu salurkan kegembiraan mereka," tutup Taufik.
(vid/nrl)