Seniman Yogya Gelar Aksi Tolak Pembangunan 8 Mall

Seniman Yogya Gelar Aksi Tolak Pembangunan 8 Mall

- detikNews
Senin, 11 Okt 2004 14:49 WIB
Yogyakarta - Puluhan seniman Yogyakarta Senin (11/10/2004) menggelar aksi demo mengkritisi dan menolak rencana proyek pembangunan 8 mall di Kota Yogyakarta. Aksi penolakan itu dilakukan dengan menggelar Aksi Seni Rupa Publik bertajuk "Di Sini Akan Dibangun Mall."Di berbagai sudut keramaian kota Yogyakarta sejak pukul 10.00 WIB sudah dipasangi tulisan "Di sini Akan Dibangun Mall." Di perempatan Jl Sudirman terutama di taman kota dan lampu pengatur lalu-lintas terpasang poster dan police line bertuliskan "Di Sini Akan Dibangun Mall." Di depan pos polisi di jalan itu terpasang pula sebuah karya instalasi yang diplesetkan. Logo pusat perbelanjaan terbesar Matahari Dept Store diplesetkan menjadi "Matahati deep stroke."Demikian pula di depan Istana Gedung Agung Yogyakarta, Benteng Vredeburg, kawasan nol kilometer di perempatan Kantor Pos Besar Yogyakarta, depan Stasiun Tugu Yogya, LP Wirogunan dan Alun-Alun Utara para seniman juga menggelar berbagai aksi seni rupa publik. Hampir di semua tempat dipasang tulisan "Di Sini Akan Dibangun Mall.Seniman Nurkholis misalnya menggelar aksi seni rupa dengan membawa 25 rekannya berpakaian adat Jawa untuk ikut berkolaborasi seni. Sebanyak 22 orang, masing-masing bertugas membawa satu buah huruf abjad.Huruf-huruf abjad yang dibawa 22 orang itu kemudian membentuk formasi tulisan "Di Sini Akan Dibangun Mall." Aksi itu di antaranya di gelar di depan Benteng Vredeburg, Monumen 1 Maret, gedung Kantor Pos Besar, gedung Bank Indonesia dan Klenteng Vihara Budha Prabha di Jl Brigjen Katamso.Akibat aksi itu sempat mengundang senyum dan tertawa pemakai jalan yang melintas di sekitar kawasan nol kilometer kota Yogyakarta. Di depan kantor pos besar misalnya, para seniman tidak hanya membuat formasi tulisan Disini Akan Dibangun Mall saja. Namun mereka juga membuat tulisan "Ini Bangunan KNIL" (tentara Belanda - red). Bahkan di depan gedung BI diplesetkan menjadi tulisan "Ini Maling Bank."Sementara itu di kawasan Bunderan UGM yang sering dipakai demo, di depan pintu masuk UGM, seniman memasang sebuah papan nama layaknya sebuah proyek bangunan lengkap dengan tulisan "Di sini Akan Dibangun Mall" serta nama kontraktor PT Didut Tilut Oedan dan pelaksana proyek. Selain papan nama, mereka memasang patok kayu dan tali seperti layaknya akan membangun sebuah pondasi serta tiang pancang dari kayu.Saat para seniman memasang papan nama proyek tersebut, sempat ditegur oleh satpam UGM karena dianggap mengganggu dan tidak izin kepada UGM. Satpam sempat bingung dengan ulah para seniman itu sebab sekitar 10 meter dari tempat itu, pihak UGM benar-benar melakukan proyek membangun pintu gerbang.Salah satu koordinator aksi Suwarno Wisetromo di sela-sela aksi kepada detikcom mengatakan, aksi ini sebagai rekasi akan dibangunnya 8 mall baru di Kota Yogyakarta. Namun pembangunan mall itu tidak memperhatikan Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), surat IMBB dan menghancurkan bangunan bersejarah dan pusaka budaya di kota Yogyakarta."Ini hanya sebagai shock therapy bagi banyak pihak agar bersungguh-sungguh dalam mengelola kota Yogyakarta. Sekaligus kado seniman untuk HUT kota Yogya ke-248," katanya. (nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads