Bibit Mengaku Belum Terima Teguran Terkait Dugaan Kampanye Terselubung

Pilgub Jateng

Bibit Mengaku Belum Terima Teguran Terkait Dugaan Kampanye Terselubung

- detikNews
Rabu, 17 Apr 2013 13:25 WIB
Dok detikcom
Solo - Cagub Jateng, Bibit Waluyo, mengaku hingga saat ini belum pernah menerima surat teguran dari Bawaslu Jateng terkait dugaan kampanye terselubung. Dia juga mengaku tidak pernah melakukannya atau mengerahkan massa dan memperalat TNI untuk memenangkan dirinya. Dia menilai tuduhan itu sebagai pembodohan terhadap rakyat.

"Saya tidak pernah melakukan yang dituduhkan (Bawaslu) itu. Itu hanya sinyalemen. Ya silakan saja, wong saya memang tidak melakukan pengerahan massa seperti itu. Orang-orang itu datang sendiri karena saking senengnya saya datang lalu berebut ingin mendekat, ingin salaman," ujar Bibit Waluyo kepada wartawan usai pelantikan wakil walikota Surakarta di gedung DPRD Surakarta, Rabu (17/4/2013).

Senin (8/3/2013), Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Oman Djuharna diperiksa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng terkait keberadaan kaos bertuliskan "Ojolali!!! Bali nDeso mBangun Deso" yang dipakai banyak orang dalam acara launching Kebun Bibit Tentara di Wonosobo tanggal 24 Maret lalu. Tulisan berwarna biru pada bagian belakang kaos berwarna putih itu sangat identik dengan slogan incumbent Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo. Oman diperiksa selama 2 jam dan dicecar dengan 26 pertanyaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai pemeriksaan, Ketua Bawaslu Jateng, Abhan Misbah mengatakan, dari 26 pertanyaan, diketahui pengadaan kaos tersebut memang dari Dinas Kehutanan. Namun kaos tersebut sebagai bentuk sosialisasi pelestarian hutan.

"Saya belum mendapat (surat teguran Bawaslu) itu. Belum menerima. Saya baru baca dari media saja. Tapi ya silakan saja," lanjutnya.

Lebih lanjut, Bibit juga mengingatkan kepada lawan politik untuk lebih berhati-hati dalam membuat serangan politik. Menurutnya, tudingan bahwa dirinya telah menggunakan aparat teritorial TNI untuk mendukung kemenangannya dalam Pilgub adalah tudingan sembrono, karena TNI adalah alat negara dan pengayom rakyat yang tidak boleh diperalat untuk kepentingan politik.

Pada deklarasi pasangan Ganjar Pranowo - Heru Sudjatmoko di Stadion Manahan, Solo, hari Minggu lalu, Megawati meminta TNI bersikap netral dalam Pilkada Jateng. Dia mengaku menerima laporan ada cagub menggunakan Babinsa untuk mempengaruhi pilihan warga pedesaan di Jateng.

"Pilgub itu sama sekali tidak berkaitan dengan Babinsa. TNI itu pengayom rakyat. Jangan membuat justifikasi bahwa Babinsa di desa-desa ujung tombak kampanye Pak Bibit karena mantan tentara. Tidak seperti itu dan jangan seperti itu. Masyarakat ya jangan dibodohi seperti itu," tegas mantan Pangdam IV Diponegoro yang juga mantan Pangkostrad tersebut.




(mbr/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads