"Itu kita bisa mengatakan secara umum, kaitan partai yang transparan dan akuntabel itu berbanding lurus dengan tingkat martabat kader-kadernya," kata peneliti TII Putut Aryo Saputro di Hotel Atlet Centurty, Senayan, Jakarta, Selasa (16/4/2013).
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif lewat kuisioner didukung wawancara dengan bendahara umum parpol. Survei dilakukan dari Juni 2012 hingga April 2013 terhadap sembilan parpol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, parpol yang bersikap kooperatif namun sebatas membuka audiensi adalah PPP. Akhirnya, TII tak melanjutkan survei terhadap Golkar, PD, PKS, dan PPP.
Gerindra, PAN, dan PDIP dikatakan TII tergolong kooperatif dan transparan dalam pendanaan parpol. Sementara PKB dan Hanura tergolong belum transparan.
Rentang skor transparansi mulai dari angka 1 sampai 4. Jika skor dibawah 3 maka tergolong kurang transparan. Berikut urutannya.
1. Gerindra: 3,74
2. PAN: 3,64
3. PDIP: 3,10
4. Hanura: 2,41
5. PKB: 2,31
"Dari UU Parpol ada kewajiban identitas ditunjukan beserta nominal sumbangannya. Untuk sumbangan perorangan paling banyak Rp 1 miliar, perusahaan paling banyak Rp 7,5 miliar," lanjut Putut.
Bendahara Umum Gerindra Thomas Djiwandono mengapresiasi survei TII ini. "Saya sebetulnya tidak mau menanggapi soal Golkar dan PD (yang tidak dan kurang kooperatif). Tapi pada intinya Gerindra mengapresiasi kerja teman-teman TII," ujar Thomas usai pemaparan survei.
(dnu/rmd)