TII: Gerindra Paling Transparan soal Pendanaan, Golkar Paling Tak Kooperatif

TII: Gerindra Paling Transparan soal Pendanaan, Golkar Paling Tak Kooperatif

- detikNews
Selasa, 16 Apr 2013 15:17 WIB
Jakarta - Transparency International Indonesia (TII) merilis hasil surveinya tentang transparansi pendanaan sembilan partai politik. Hasilnya, Partai Gerindra menempati urutan yang pertama.

"Gerindra, PAN, dan PDIP menempati kategori transparan," kata Peneliti TII Putut Aryo Saputro dalam paparan hasil surveinya di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Selasa (16/4/2013).

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif lewat kuisioner didukung wawancara dengan bendahara umum parpol. Survei dilakukan dari Juni 2012 hingga April 2013 terhadap sembilan parpol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, yang berhasil disurvei hanya lima parpol, yaitu Gerindra, PAN, PDIP, PKB, dan Hanura. Di luar lima parpol itu, TII tidak melanjutkan survei karena partai yang bersangkutan tidak kooperatif.

"Partai kurang kooperatif, yaitu PKS dan Demokrat. Sementara yang tidak kooperatif adalah Golkar, sama sekali tidak membuka komunikasi dengan TII," ucap Putut.

Sementara itu, PPP hanya sebatas membuka diri untuk audiensi. Namun TII tidak melanjutkan surveinya terhadap PPP.

Berikut adalah urutan skor indeks transparansi dari lima parpol yang disurvei TII:

1. Gerindra: 3,74
2. PAN: 3,64
3. PDIP: 3,10
4. Hanura: 2,41
5. PKB: 2,31

Rentang skor adalah 1 sampai 4. Skor 1 menunjukkan informasi tidak tersedia sama sekali. Skor 2 menunjukkan informasi tersedia namun tidak lengkap kurang dari 50 persen. Skor 3 menunjukkan informasi kurang lengkap namun lebih dari 50 persen. Dan skor tertinggi, 4, menunjukkan skor yang dibutuhkan lengkap.

Jenis informasi yang diminta TII antara lain adalah buku laporan keuangan tahunan parpol, identitas penyumbang dana, dan laporan realisasi penerimaan dan penggunaan dana.

Peneliti Institute for Strategic Inisiative, Luky Djani, turut hadir memberikan tanggapan. Menurutnya, penelitian TII kurang mengeksplorasi sumber dana parpol.

"Sayangnya riset ini tidak memberikan informasi mengenai sumber dana tersebut, dari mana dia dapat. Itu juga tak kalah pentingnya, harus kita cari tahu," kata Luky menanggapi.


(dnu/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads