Kopassus Harus Tetap Menjadi Ksatria yang Dicintai Rakyat

Kopassus Harus Tetap Menjadi Ksatria yang Dicintai Rakyat

- detikNews
Selasa, 16 Apr 2013 12:15 WIB
Jakarta - Kopassus harus menjaga diri. Kopassus harus dicintai rakyat Indonesia. Jangan sampai perbuatan yang dilakukan Kopassus justru melukai rakyat.

"Berjaya tetap menjadi ksatria kecintaan rakyat, karena Kopassus anak rakyat bersumpah setia untuk menyelamatkan rakyat Indonesia. Jangan lupa hukum tertinggi dari segala hukum adalah keselamatan rakyat, Iini harus menjadi satu pegangan," kata mantan Kepala BIN AM Hendropriyono di sela-sela Ultah Kopassus di Cijantung, Jakarta, Selasa (16/4/2013).

Hendro juga meminta agar kasus LP Sleman melihat dari sisi sebab akibat. Jangan berdiri sendiri dan hanya dari satu sudut saja. "Kenapa itu bisa terjadi?" imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendro yang juga orang Yogyakarta ini mengaku, mayarakat sudah lama diinjak-injak hak asasinya oleh preman. Dan bebas dari rasa takut adalah HAM.

"Kita tidak suka negara kita dikuasai oleh preman, preman adalah penjahat yang berkolaborasi, berkolusi dengan yang berwenang atau penguasa," jelasnya.

Menurut dia, para prajurit yang melakukan penyerangan itu secara hukum salah, tapi secara moral baik. Dia pun membandingkan tragedi penyerangan LP Sleman dengan kasus penembakan pelaku teroris yang hendak meledakkan bom.

"Ditembak mati kalau secara hukum itu tindak pidana belum selesai tidak bisa dituntut, apalagi langsung dituntut tembak mati, yang nembak mati kalau secara hukum itu tetap harus dihukum tetapi dia bukan orang jelek secara moral orang baik itu pun terjadi di sini," tuturnya.

Hendro juga menyampaikan, kendala yang dihadapi prajurit yakni tak didukung kekuatan politik. "Karena politik karena politisi dan itu sudah konsekuensi. Makanya kalau dibilang stres yang paling stres itu hidup prajurit, sudah setengah mati sampai mati. Kalau politik prajurit harus loyal," tutupnya.

(edo/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads