5 Bukti Ahok Sayang Lansia, Mulai TransJ Gratis Hingga Liang Kubur

5 Bukti Ahok Sayang Lansia, Mulai TransJ Gratis Hingga Liang Kubur

- detikNews
Selasa, 16 Apr 2013 09:06 WIB
5 Bukti Ahok Sayang Lansia, Mulai TransJ Gratis Hingga Liang Kubur
Jakarta - Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin kaum lansia di Ibu Kota hidup nyaman dan sejahtera. Ia bekerja keras mewujudkan kebijakan-kebijakan yang membela lansia.

Pria yang menjuluki diri 'Polisi Jahat Pak Gubernur' ini bertekad memberikan kesejahteraan bagi warganya sejak lahir hingga meninggal dunia kelak.

Ia berusaha merangkul orang tua yang terbuang di jalanan dan menyediakan sarana panti jompo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahok juga sangat menghormati jasa-jasa perjuangan para veteran perang kemerdekaan dan berjanji akan membela hak-hak mereka.

Berikut 5 Bukti Ahok Sayang Lansia, TransJ Gratis Hingga Liang Kubur:

1. TransJ Gratis Biar Umur Panjang

Ke depan, lansia tidak perlu merogoh kocek saat naik bus TransJakarta. Ahok ingin membuat lansia nyaman tidur dan duduk di deretan kursi bus peninggalan eks Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso itu.

"Kami ini ingin membuat para lansia bisa tidur dan duduk enak saat menggunakan bus TransJ. Karena itu, kami mau buat naik bus TransJ gratis bagi mereka yang sudah lansia dan punya KTP DKI seumur hidup," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2013).

Menurut Ahok, para lansia akan diberikan kartu Jakcard khusus yang dilengkapi dengan foto mereka. Kartu tersebut merupakan kerjasama antara Pemprov DKI dengan Bank DKI.

"Kami mau bikin karta Jakcard yang ketika ditempel di mesinnya, bisa langsung ketahuan kalau dia itu lansia yang mendapatkan pelayanan gratis. Agar tidak disalahgunakan kita tempelkan fotonya di kartu miliknya. Jadi lansia yang selama ini tidak nyaman tidurnya di angkutan umum, kita kasih nyaman naik bus TransJ. Supaya umurnya lebih panjang," katanya.

2. Dokter Keluarga untuk Lansia

Ahok ingin pengobatan lansia didahulukan. Ia tidak ingin melihat lagi lansia sakit yang terlantar.

"Pemprov DKI akan menyediakan dokter keluarga bagi para lansia di lingkungan tempat tinggalnya," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2013).

Di dalam program dokter keluarga ini, Pemprov DKI Jakarta akan menyediakan 1 dokter keluarga untuk melayani seribu rumah tangga. Gaji dokter ini per bulannya Rp 21 juta. Dengan syarat, jika makin banyak yang berobat, maka gaji sang dokter akan dipotong Rp 7 ribu per orang.

Pemprov DKI menggandeng PT Askes untuk menjalankan program ini. Namun rencana realisasi bulan April ini akan terwujud apabila PT Askes menyetujui.

3. Bantu Sampai Liang Kubur

Ahok berencana memperluas pemakaman Tegal Alur, Jakarta. Ia ingin membantu jika ada lansia yang meninggal dunia di pinggir jalan.

"Kami mau memperluas pemakaman Tegal Alur. Kami mau bantu sampai ke liang kubur. Jangan sampai ada warga lansia ketika mati, dibuang diΒ Β Β Β  tengah jalan. Ketika mereka meninggal, mereka harus meninggal dengan harga diri yang tinggi," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2013).

Ahok akan berupaya menyejahterakan warganya dari mulai lahir hingga meninggal dunia. "Sehingga dari janin sampai meninggal, kita penuhi otaknya, perutnya dan dompetnya. Maka Jakarta baru segera terwujud," katanya.

4. Panti Jompo

Ahok mengucurkan dana Rp 140 juta untuk mengatasi masalah-masalah sosial di Jakarta, salah satunya untuk penyediaan fasilitas panti jompo.

"Oh bukan (dana Rp 140 miliar untuk anak jalanan), itu untuk panti," kata Ahok saat ditanya realisasi anggaran Rp 140 miliar lebih di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2013).

Ahok meminta Dinsos melakukan pendekatan-pendekatan guna mencari permasalahan di jalanan.

"Saya minta ke Dinas Sosial tolong di jalanan-jalanan itu mesti pendekatan, bukan ditangkap. Makanya kita butuh lurah, camat lagi yang baik kan. Kita mau deketin mau cari tau masalahnya apa mereka," kata Ahok.

Ia juga berusaha membuka lapangan pekerjaan dan pelatihan kerja bagi mereka. "Kalau nggak ada kerjaan disalurkan ke mana, latihan SIM makanya kita sudah rapat minggu kemarin," ujarnya.

Dia mencontohkan perusahaan taksi Express yang membutuhkan 3.000 lebih sopir. Ahok meminta suku dinas terkait memberi pelatihan kerja tentang berkendara yang baik.

"Lalu angkot-angkot kalau distop itu bisa dialihkan ke taksi. Jadi anak-anak jalanan ini kalau ada orang tua yang sakit harus dibawa ke panti kita ke panti jompo," papar dia.

Selain itu, kata Ahok, Dinsos harus mengetahui permasalahan penjualan bayi, anak-anak penjual koran, hingga pengemis. Pendekatan yang dilakukan tidak boleh represif.

5. Veteran... Kalau Ada Apa-apa SMS Saya

Ahok menegaskan Veteran 1945 harus dihormati. Mereka telah berjuang menegakkan Republik hingga titik darah penghabisan.

Sebagai bentuk penghormatan, Ahok membagikan amplop kepada sedikitnya 10 perwakilan Veteran usai memimpin peringatan Hari Pahlawan di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Senin (12/11/2012).

"Bapak-bapak, Ibu-ibu nanti kalau ada apa-apa, SMS saya ya. Nomor saya ada di dalam," kata Ahok yang mengenakan peci dan seragam Korpri itu sambil menyalami para Veteran.

Para Veteran baik lekaki dan perempuan, yang mengenakan baju batik dan topi bertuliskan Angkatan 1945 terlihat sumringah.

Ahok menyatakan para Veteran harus dihormati. "Hari Pahlawan, mereka harus kita hormati. Mereka bisa berjuang itu sampai mati. Kita kan nggak sampai mati. Perjuangan kita kan enteng sekali hari ini seperti jangan korupsi, jangan mempersulit kebijakan publik," ujar Ahok kepada wartawan usai acara.

"Kita sekarang kerjanya enak, pakai mobil dinas, pakai baju yang baik. Sekarang tidak sesulit pejuang zaman dahulu, cuma bedanya dulu menghadapi bangsa asing, sekarang kita menghadapi bangsa sendiri," lanjut dia.

Mochtar Suroso, Sekretaris Generasi Pejuang Angkatan 45, bersyukur nasib Veteran diperhatikan. "Ini bukan masalah janji tetapi yang penting realisasinya," kata Mochtar.

Pak, apa isi amplopnya? "Wah belum saya buka," jawab Mochtar malu-malu.
Halaman 2 dari 6
(aan/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads