Tekad Siswa SMK yang Menuntaskan Ujian UN dari Bilik Penjara Polres Jaktim

Tekad Siswa SMK yang Menuntaskan Ujian UN dari Bilik Penjara Polres Jaktim

- detikNews
Senin, 15 Apr 2013 14:59 WIB
Jakarta - Proses hukum tidak menyurutkan semangat F (18) siswa kelas XII SMK Malaka, Pondok Kopi, untuk ikut ujian nasional. Ia masih menyimpan harapan untuk lulus ujian dan meraih cita-citanya.

"Yang pasti setiap mengisi jawaban baca Bismillah dulu," ujar F usia menjalankan ujian, di Ruang Binaan Lantai 6, Mapolres Jakarta Timur, Senin (15/4/2013).

F mengaku selama menjadi tahanan ia mendapat perlakuan baik, layaknya seorang pelajar sekolah, Mapolres Jakarta Timur selalu memberi pengayaan materi persiapan ujian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu selalu ada guru yang memberi materi pelajaran, tapi tadi ada beberapa soal yang nggak bisa kejawab soal belum pernah dipelajari," tutur F.

Sebagai seorang pelajar sebenarnya ia tidak menginginkan ujian Mapolres Jakarta Timur, namun ia harus mempertanggungjawabkan kepemilikan narkoba golongan 1 jenis ganja pada 31 Maret lalu.

Dalam ujian kali ini ia mengerjakan soal mata pelajaran Bahasa Indonesia dari pukul 08.45 WIB, keseluruhan soal tersebut dapat diselesaikan dalam waktu dua jam.

Lebih lanjut F menambahkan meski harus mengerjakan dengan susah payah,dirinya berkeyakinan lulus. "Soalnya susah tapi yakin 100 persen akan lulus," lanjutnya.

Meski menjalanin ujian sebagai tahanan Polres Jakarta Timur, ia mengharapkan dapat lulus, dan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi sambil bekerja.

"Pengen kerja sambil kuliah. Dimana saja, yang penting bisa kuliah," imbuhnya.

Dalam proses ujian tadiSementara itu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Malaka, Makmuri Dedo mengatakan telah berkordinasi dengan pihak terkait, agar siswa didiknya dapat mengikuti ujian.

Ditambahkan olehnya ujian kali ini diikuti siswanya dengan baik, meski tidak dilakukan di lingkungan sekolah.

"Sejauh ini proses ujian berjalan baik, dalam hal ini pendidikan hak setiap warga, kami tidak ingin memutus masa depannya," kata Makmuri.

Makmuri mengenal siswanya sebagai anak yang rajin, iapun tidak menyalahkan F sebagai siswa didiknya.

"Anak ini kesehariannya baik, sebenarnya saya tidak mau salahkan dia akibat kenakalan yang diperbuatnya, karena bisa saja pengaruh buruh di lingkungan rumahnya. Oleh karena itu kita selalu berpesan kepada siswa lainnya agar selalu mawas diri sehingga tidak terjerat kasus hukum," tandasnya.

(edo/ndr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads