Dari catatan detikcom, Senin (15/4/2013) dari surat elektronik yang dikirimkan pembaca detikcom ke redaksi@detik.com terpapar sejumlah modus yang dilakukan. Para penumpang angkutan umum disarankan jangan takut pada mereka. Harus kompak dan lawan intimidasi preman itu.
Antara lain, berikut gaya preman memalak warga di angkutan umum:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Preman Bertato Baru Keluar dari Penjara
Ilustrasi (dok detikcom)
|
"Bahkan mereka marah kalau hanya diberikan Rp 1.000 atau Rp 2.000. Saya biasanya keukeuh menolak memberikan, dan bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk. Saat tidak berhasil meminta uang, biasanya mereka memaki-maki dan beralih ke penumpang berikutnya yang lebih gampang ciut nyalinya karena gertakan mereka," kata pembaca detikcom Fuhdail Sembiring.
Para pelaku dengan gaya intimidasi kerap menekan korbannya. Apalagi para penumpang perempuan. Jadi waspadalah dan hati-hati.
Preman Tukang Ngamen yang Paksa Minta Duit
Ilustrasi (dok detikcom)
|
Para preman bermodus tukang ngamen ini hanya menyanyi sekedarnya di angkutan umum. Ujung-ujungnya, dia mengaku belum makan dan kemudian meminta duit. Para preman ini memalak dengan intimidasi, tak sedikit dengan cara kekerasan.
"Karena tidak mau memperpanjang suasana, akhirnya aku kasih juga duit ke pengamen yang juga preman tersebut," cerita Romi.
Preman Pura-pura Mabuk Baca Puisi untuk Minta Duit
Ilustrasi (thinkstock)
|
Tapi ada saran dari pembaca detikcom Mutasim Billah. Bila diintimidasi preman ini jangan takut, gertak balik mereka. Para preman ini kadang juga pura-pura baca puisi. Isinya soal derita atau kriminalitas di Jakarta.
"Intinya kalau ketemu preman jangan sampai kita kelihatan gugup atau takut dan harus kelihatan yakin bahwa kita tahu daerah itu, walaupun tempat itu merupakan tempat yang belum pernah kita singgahi," saran Mutasim.
Preman Pura-pura Berdagang Paksa Penumpang Beli Barang
Ilustrasi (dok detikcom)
|
Bila kita menolak membeli karena harga kemahalan, langsung saja pedagang itu mengintimidasi. Mengancam-ancam penumpang untuk tak membeli. Ingat, jangan mundur dengan intimidasi preman jenis ini.
"Pesan saya bagi para pembaca, jangan pernah takut untuk melawan kejahatan yang ada di jalan, lawan sebisa mungkin," kata pembaca detikcom BR Wardiyana.
Preman Bermodus Menuding Soal Penganiayaan
Ilustrasi (thinkstock)
|
Preman jenis ini mesti dilawan. Jangan takut dengan intimidasi. Tetap tenang dan jangan panik dengan tekanan preman ini. Kalau kita terlihat takut, dia malah akan menekan.
"Biasanya, ketika tidak berhasil mereka memaki-maki dan beralih ke penumpang berikutnya yang lebih gampang ciut nyalinya karena gertakan mereka," tutur Fajar pembaca detikcom.
Halaman 2 dari 6