Mega Sepuh, Jokowi Paling Potensial Jadi Capres PDIP

Mega Sepuh, Jokowi Paling Potensial Jadi Capres PDIP

- detikNews
Senin, 15 Apr 2013 11:12 WIB
Jakarta - Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri (66) sudah merasa sepuh. Pertanyaan besar muncul, siapa yang akan ditunjuk Mega menjadi capres PDIP? Joko Widodo yang berusia 51 tahun dianggap paling potensial mewakili PDIP di Pilpres 2014.

Menurut pengamat politik UIN Jakarta Gun Gun Heryanto, Mega semakin memberi isyarat ragu maju Pilpres 2014. Apalagi sejumlah survei terkini menunjukkan Mega tak lagi jadi capres paling potensial, bahkan elektabilitasnya disalip Jokowi.

"Memang kalau Bu Mega membaca hasil survei, Jokowi yang paling potensial untuk mewakili PDIP maju ke Pilpres 2014," kata Gun saat berbincang dengan detikcom, Senin (15/4/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi yang sukses merebut kursi DKI 1 dianggap punya daya tarik tersendiri. Jokowi menjadi tokoh pemimpin yang sedang digandrungi masyarakat.

"Bagaimanapun Jokowi menjadi representasi tokoh yang sekarang diminati oleh publik. Karena dia populis, komunitarian, kemudian punya posisi positif dalam konteks bingkai pemberitaan media. Ketiga modal ini menjadikan jokowi menjadi ikon," jelas Gun.

"Pada saat Jokowi menjadi kandidat yang diminati kemudian publik semakin solid bahwa Jokowi yang diinginkan publik untuk 2014. Ini semakin terlihat sebagai trend opini publik yang bisa diukur," lanjutnya.

Meskipun memang agak riskan jika PDIP mencapreskan Jokowi. "Hanya memang agak riskan pada saat Jokowi maju dia seharusnya menjadi figur yang sukses di DKI dan itu tidak cukup waktu. Ini satu-satunya barier," kata Gun.

Namun di luar Jokowi tidak ada tokoh PDIP yang mampu di Pilpres 2014. Putri mahkota, Puan Maharani, dipandang belum cukup umur politik di Pilpres.

"Di luar Jokowi memang sama sekali belum terasa denyutnya oleh opini publik. Itu artinya dilema tersendiri bagi PDIP. Memang kalau PDIP mengajukan Jokowi kemungkinan besar peluangnya sangat tinggi," terang Gun.

"Hanya masalahnya adalah maukah PDIP gambling dan sebenarnya ini godaan tersendiri bagi Jokowi. Karena pada akhirnya ketika partai memutuskan Jokowi harus maju itu menjadi pilihan yang sangat sulit," ungkapnya.

(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads