"Saya datang ketok pintu sekitar pukul 07.00 WIB. Saya kaget karena dia bawa golok daging yang biasa saya pakai buat masak. Itu udah penuh darah. Erik langsung bilang, saya nggak salah. Ibu yang biasa siksa saya, sekarang saya siksa ibu," kata Ningkem.
Hal ini disampaikan Ningkem di kediaman Linda, Jalan Agung Perkasa 10, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (12/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua berlumuran darah. Papanya juga berlumuran darah. Mamanya juga kondisinya sama. Nggak sampai rumah sakit ibu sudah nggak nafas. Terakhir dia bilang ke saya, katanya kepala saya sakit banget," ujar Ningkem dengan mata berkaca-kaca.
Erik diduga depresi. Ia menghabisi nyawa ibu kandungnya lantaran sakit hati pernah 'diasingkan' di gudang.
(aan/nrl)