Operasi Preman di Semarang, Siswa SMP Ikut Diangkut

Operasi Preman di Semarang, Siswa SMP Ikut Diangkut

- detikNews
Jumat, 12 Apr 2013 03:56 WIB
Preman yang terjaring operasi diamankan Polrestabes Semarang
Semarang, - Selama satu pekan terakhir, jajaran Polrestabes Semarang melaksanakan operasi preman berdasarkan laporan warga yang sudah merasa resah. Dari operasi tersebut, belasan orang diciduk beserta barang bukti yang digunakan untuk melakukan aksi premanismenya.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Elan Subilan mengatakan aksi premanisme yang dilakukan cukup beragam. Bahkan dua orang diantaranya masih duduk di Sekolah Menengah Pertama dan akan mengikuti ujian kelulusan.

"Kurang lebih satu minggu ini kita menangkap keseluruhan hampir 20 orang. Ini aneka ragam perilaku, ada yang menggunakan senjata tajam untuk menakuti orang, merebut tas, ambil handphone, ambil uang. Tidak segan-segan juga mereka melukai korbannya atau menodongkan senjata dan merampas sepeda motor," kata Elan di Mapolrestabes Semarang, Jl Dr. Sutomo, Kamis (11/4/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siswa SMP yang ikut terjaring adalah FKP (15), ia bersama dua rekannya melakukan aksi kekerasan dan mengambil handphone milik korbannya. Peristiwa terjadi hari Selasa (9/4) malam tidak jauh dari kawasan Simpang Lima. Saat itu ia menanyai korbannya, namun karena jawaban korban menyinggung perasaannya, dia dan rekan-rekannya melakukan pengeroyokan.

"Kami ketemu di jalan, terus (korban) saya tanya, tapi malah jawabannya kasar," aku FKP.

Dua teman FKP, IK (16) dan Wahyudi Saputro (21) ikut menghabisi korban, bahkan Wahyudi mengayunkan parang ke arah kepala dan leher bagian belakang korban hingga menyebabkan luka.

"Saya bawa parang cuma buat siap-siap. Kemarin saya tebas di kepala sama leher," ujar Wahyudi.

Mereka pun dijerat pasal 170 ayat (1) dan ayat (2) ke 1e KUHP dan pasal 365 ayat (1) dan ayat (2) ke 1e KUHP sub pasal 362 KUHP dengan hukuman maksimal 5 tahun penjara.

Tidak jauh berbeda dengan FKP dan kawan-kawan, aksi premanisme yang dilakukan oleh belasan orang yang terjaring lainnya hampir sama. Rata-rata dalam kesehariannya, mereka adalah pengamen, pengemis, gelandangan dan pengangguran.

Kapolrestabes menambahkan, pihaknya masih akan terus melakukan operasi preman agar masyarakat dapat merasa aman.

"Ini preman-preman yang selama ini dianggap meresahkan sudah ditangkapi. Semoga diluar sudah tidak terlalu banyak lagi. Tapi operasi preman dan geandangan, pengemis akan kami lakukan terus," ujar Elan.

"Bagi yang masih di bawah umur tentu perlakuaannya berbeda," imbuhnya.

(mpr/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads