Poster & Spanduk Dukung TNI-Polri Berantas Preman Kian Bertebaran di Yogya

Pasca Kasus LP Cebongan

Poster & Spanduk Dukung TNI-Polri Berantas Preman Kian Bertebaran di Yogya

- detikNews
Kamis, 11 Apr 2013 14:15 WIB
Foto: bagus kurniawan/detikcom
Yogyakarta - Tiga pekan lebih pasca kasus penyerangan di Lapas II B Cebongan Sleman, di berbagai sudut Kota Yogyakarta banyak ditemukan berbagai poster dan spanduk dukungan terhadap TNI-Polri untuk memberantas premanisme. Sebagian dipasang ormas, sebagian anonim.

Dari 'konten'-nya pemasang poster atau spanduk tampak bersimpatik terhadap 11 oknum anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan, Kartosuro, Sukoharjo, yang menyerang LP. Tindakan mereka dianggap sebagai ksatria. Bahkan ada ucapan terimakasih kepada Kopassus yang telah memberantas preman dan membuat Yogya menjadi aman.

Berdasarkan penulusuran detikcom, beberapa poster terpasang sebelum TNI AD mengumumkan pelaku penyerangan di Lapas II Cebongan, Sleman. Yang pertama kali ditemukan adalah poster bertuliskan "Jogja Nyaman Tanpa Preman" dan "Tempat Hiburan Malam, Diskotik, Cafe dll. Biang Onar Kota Jogja Tutup Aja" yang dibuat oleh kelompok Safe Jogja. Poster ini diantaranya terpasang simpang empat Jl Gayam/Bung Tardjo-Bausasran, simpang tiga Jl Cendana-Kusumanegara dan Jl AM Sangaji utara Tugu Pal Putih Yogya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam waktu yang hampir bersamaan organisasi Kotikam (Komando Inti Keamanan) DIY juga memasang spanduk berisi pernyataan menentang keras segala bentuk aksi kekerasan dan premanisme. Kotikam juga siap berpartisipasi mewujudkan keamanan, kenyamanan dan ketertiban. Poster yang dipasang Kotikam di antaranya di simpang empat Gondomanan, simpang empat Pingit jl Mangkubumi, simpang empat Sagan Jl Prof Herman Yohanes.

Sehari setelah TNI AD mengumumkan pelaku penyerangan di lapas yang menewaskan empat orang tersangka, berbagai poster yang membenarkan tindakan oknum Kopassus jumlahnya semakin banyak. Poster-poster itu di antaranya di temukan di sebelah utara Hotel Inna Garuda Maliboro, simpang empat Gondomanan, titik nol kilometer sebelah utara Kantor Pos Besar Yogyakarta, Pojok Beteng Wetan Jl Brigjen Katamso, simpang empat Ngampilan, Jl Urip Sumohardjo, Stadion Kridosono Jl Yos Sudarso dan lain-lain.

Gabungan beberapa ormas yang dipelopori oleh FKPPI juga banyak memasang poster sejak, Senin (8/4/2013). Mereka memasang poster di dekat Stadion Kridosono bertuliskan "Dukung TNI-Polri berantas premanisme". Sedangkan di simpang empat Gondomanan bertuliskan "Sejuta Preman Mati, Rakyat Yogya Tidak Rugi".

Namun ada poster yang mengatasnamakan Rakyat Yogya Anti Kekerasan dan Anti Premanisme. Poster ini ditemukan sebelah utara kantor Pos Besar Yogyakarta dan sebelah timur kantor Bank BNI Jl Trikora. Di kedua tempat itu, ada beberapa poster yang terpasang saling berdekatan dan dipasang secara bersamaan. Poster ini dipasang oleh Rakyat Yogya Anti Kekerasan dan Anti Premanisme.

Poster tersebut bergambar jantung hati bertuliskan "I Love TNI" dengan warna tulisan hijau. 'I Love Kopassus' dengan warna merah menyerupai warna korps baret merah Kopassus dan 'I Love Polri' warna merah. Tulisan lainnya adalah ucapan terimakasih kepada Kopassus, Yogyakarta aman, preman minggat (pergi). Sedangkan tulisan lain "Rakyat-TNI bersatu berantas preman termasuk yang berkedok agama".

Di bagian paling atas di lokasi ini terdapat sebuah spanduk kain warna putih tulisan merah. Spanduk ini bertuliskan "Kami salut & bangga pada jiwa ksatria Kopassus, Kopassus Ksatria Sejati".

Sampai hari ini, jumlah poster yang terpasang semakin banyak. Ada yang dipasang oleh ormas, namun ada pula yang dipasang kelompok anonim. Yang pasti, poster-poster semacam ini paling banyak dijumpai di Kota Yogyakarta. Sedangkan di kabupaten tetangga seperti Sleman dan Bantul, relatif bersih dari poster dan spanduk serupa.

"FKPPI dan Kotikam beberapa waktu lalu memang telah memasang poster dan spanduk semacam itu di beberapa titik-titik penting di kota Yogyakarta," ungkap salah satu pengurus FKPPI, David Kuspratopo, kepada wartawan.

(bgs/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads