Saat Nyepi, Terjadi Penurunan Polusi di Bali Hingga 33 Persen

Saat Nyepi, Terjadi Penurunan Polusi di Bali Hingga 33 Persen

- detikNews
Kamis, 11 Apr 2013 13:22 WIB
Jakarta - Hari Raya Nyepi ternyata berpengaruh pada lingkungan di Bali. Sepanjang hari itu, terjadi penuruan emisi gas karbondioksida hingga 33 persen. Bahkan ada daerah yang mampu ditekan hingga 80 persen. Wow!

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sri Woro Harijono mengatakan, Bali adalah satu-satunya tempat yang memenuhi syarat untuk perhitungan emisi. Pulau Dewata terisolir dari kawasan lain dan ada satu momen di mana rakyatnya tak melakukan aktivitas apa pun selama satu hari.

"Dari hasil pengukuran itu didapatkan kesimpulan bahwa aktivitas manusia memang benar mempengaruhi efek gas rumah kaca," kata Sri dalam jumpa pers analisa penurunan emisi gas rumah kaca pada hari raya Nyepi. Hal tersebut dia sampaikan di kantornya, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakpus, Kamis (11/4/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sri, rata-rata emisi karbondioksida di Indonesia per hari adalah 420 kpm. Angka ini masih cukup rendah bila dibandingkan dengan negara lain yang bisa menembus angka 450 kpm per hari.

"Pola hujan di Indonesia yang sangat deras dan berdurasi panjang, sangat membantu mengurangi emisi di Indonesia," jelasnya.

Nah, khusus di Bali, angka emisi tersebut bisa ditekan hingga 33 persen pada saat Nyepi. Bahkan ada satu kabupaten yang menyentuh angka 80 persen.

"Tidak ada pulau di Bumi ini yang aktivitas manusianya berhenti selama satu hari penuh selain di Pulau Bali," kata ketua tim peneliti BMKG, Edwin Asdrian di tempat yang sama.

"Hasil ini merupakan pembuktian terukur pertama di dunia bahwa aktivitas manusia sangat mempengaruhi emisi gas rumah kaca," sambungnya.

(mad/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads