"Bagaimana mau bisa? Itu nggak bisa," ujar Wasekjen DPP PD, Ramadhan Pohan, yang ditemui menjelang rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/4/2013).
Langkah maksimal yang bisa ditempuh sebatas menghimbau agar tetap menjaga sopan santun meski komunikasi berlangsung di dunia maya. Sebab bila ada komentar menghina sekalipun, tidak dapat dipidanakan karena pasal penghinaan terhadap Presiden RI dan Wapres RI masih dalam tahap pembahasan di DPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya twitter @istanarakyat dari SBY, menurut Ramadhan, kebijakan presiden bisa langsung mendapat respon publik. Langkah twitter SBY sebenarnya tergolong tertinggal dibandingkan politisi lain PD, termasuk putranya Edhie Baskoro.
"SBY kalah cepat dengan Mas Ibas yang sudah dua tahun lalu memulai. Juga kader-kader lainnya sudah ada yang sejak 2009. Mas Agus Yudhoyono, Annisa Pohan, sudah ada akunnya. Ya ini untuk menyatakan ekspresi politiknya," pungkas Wakil Ketua Komisi I ini.
(dnu/lh)