"Apa tidak ada skala prioritas, mana yang lebih penting? Apa standar rumah hakim hakim kayak gini. Kalau kayak gini ya nggak papa. Tapi standarnya apa?," kisah hakim Pengadilan Negeri (PN) Muaro, Sumatera Barat, Rifai saat berbincang dengan detikcom, Rabu (11/4/2013).
Pembanguan gedung MA yang dimaksud yaitu pemugaran gedung MA pada Juni 2013 nanti. MA akan membangun tower setinggi 16 lantai, 2 lantai difungsikan sebagai ruang mesin dan ruang pembangkit listrik. Pemugaran ini menelan dana Rp 196 miliar dari APBN yang digelontorkan selama 3 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, seberapa sederhana rumah dinas hakim yang ditempati Rifai? Yuk, melihat rumah itu:
1. Toilet
|
"Saya masuk ke sini pada Desember 2011. Rumah ini sempat kosong 9 bulanan, jadi saya renovasi sendiri dengan uang pribadi. Padahal ini rumah negara," ujar Rifai.
2. Kamar Mandi
|
"Saya sih nyaman-nyaman saja. Tapi kalau ada tamu atau keluarga datang, kok rasanya malu," tutur Rifai.
Awal menempati, Rifai membawa keluarganya. Tetapi karena anak pertamanya mau masuk SD, maka mereka kembali ke tanah kelahiran di Medan, Sumatera Utara.
"Saya ingin kebijakan MA lebih membumi," harapnya.
3. Bangunan Rumah
|
Adapun langit-langit dari triplek sudah rusak di sana-sini. Di dalam rumah tersebut ada dua kamar tidur, tetapi Rifai hanya menggunakan satu kamar buat dia merebahkan badan.
"Kalau hujan, bocor di ruang tamu dan kamar tidur yang tak saya tempati," tutur ayah 3 orang anak ini.
Halaman 2 dari 4