Dimutasi, Eks Pangdam Diponegoro: Santai Dong, Saya Suka Main Musik

Dimutasi, Eks Pangdam Diponegoro: Santai Dong, Saya Suka Main Musik

- detikNews
Selasa, 09 Apr 2013 10:44 WIB
Jakarta - Mantan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Hardiono Saroso mulai aktif menjadi staf ahli KSAD. Ia berlapang dada dimutasi dari jabatannya pasca insiden LP Cebongan.

"Santai dong. Saya suka main musik, saya suka airmodelling pesawat terbang," kata Hardiono saat ditanya wartawan bahwa sekarang dirinya tidak memiliki jabatan lagi.

Hal ini disampaikan Hardiono di Mabes TNI AD, Jakarta, Selasa (9/4/2013), di sela-sela menghadiri acara tanam pohon oleh Presiden SBY.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria berkumis ini berpendapat mutasi merupakan hal biasa. Kini dia bertugas membantu KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie terhitung sejak Senin 8 April kemarin. Jabatan Pangdam IV Diponegoro baru saat ini ada di tangan Mayjen TNI Sunindyo.

Ia mengaku belum tahu jabatan baru yang bakal disandangnya. "Belum tahu, terserah Pak KSAD mau kasih jabatan apa," ujar dia yang mengaku kondisinya baik-baik saja.

Menurut dia, aktivitasnya beragam mulai dari menyanyi, olahraga dan lari.

Hardiono sebelumnya menjabat Pangdam Diponegoro selama 9 bulan. "Saya jabatan itu sebentar-sebentar loh, tujuh bulan, delapan bulan, sekarang (Pangdam) agak lamaan nih sembilan bulan," cerita Hardiono.

Hardiono membantah anggotanya terlibat dalam aksi penyerangan di LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta, beberapa jam setelah penyerangan pada Sabtu (23/3).

Hal inilah yang menjadi dasar munculnya isu Hardiono mengabarkan informasi yang tidak benar. Apalagi hasil penyelidikan Tim 9 TNI AD menyebutkan penyerangan dilakukan oleh 11 anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan di Kartasura.

Tak lama kemudian, Hardiono dimutasi ke Jakarta. TNI AD menyangkal mutasi itu terkait dengan kasus penyerangan LP Cebongan.

(aan/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads