"Artinya komunikasi itu begini, saya kan melihat kasus kejadian di OKU. Saya evaluasi OKU itu kurang apa? Kurang cepat penangannya," kata Brigjen Sabar, usai pelantikan enam Kapolda baru di Rupatama Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2013).
"Makanya penanganan saya, Anda bisa lihat sendiri, saya tangkap enggak sampai 1x24 jam, tercepat itu. Makanya kecepatan itu saya selalu komunikasikan. Jadi bukan komunikasi mau apa," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan tersebut dilakukan tidak lama dari kasus pengeroyokan Hugo's Cafe. Pertemuan sendiri merupakan insiatif dari Sabar untuk meredam peristiwa semakin meluas.
"Pertemuan salah satu itu saya memang mengundang Danrem, ini loh lihat, bahwa keterbukaan polisi untuk melihat CCTV (di Hugo's Cafe). Saya lihatkan CCTV sama-sama," terang jenderal bintang satu yang sekarang menjabat Kepala Biro Pengkajian Strategi Mabes Polri.
Disinggung mengenai kabar mengenai pengungkapan bermula dari deteksi sinyal telepon genggam yang dirampas oknum Kopassus, Sabar mengatakan bila penyelidikan IT sepenuhnya kewenangan Mabes Polri.
"Saya tidak tahu soal itu, penyelidikan IT ada di Mabes Polri," jelas Sabar.
Sabar juga mengatakan, dalam pertemuan dengan jajaran TNI, pihaknya juga mendapatkan jaminan dari Komandan Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartosura, tentang keamanan wilayah Yogyakarta.
"Saya sudah mendapatkan jaminan keamanan dari Komandan Grup," jelasnya.
Seperti diketahui, aksi pembakaran Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) oleh sekelompok oknum prajurit TNI AD bermula dari tewasnya seorang prajurit yang diduga ditembak seorang polantas yang mengejarnya.
(ahy/lh)