Inggris Minta Maaf atas Intelijen Soal Irak yang Keliru

Inggris Minta Maaf atas Intelijen Soal Irak yang Keliru

- detikNews
Jumat, 08 Okt 2004 17:42 WIB
Jakarta - Menteri Perdagangan dan Industri Inggris Patricia Hewitt meminta maaf atas informasi intelijen pemerintah yang keliru mengenai senjata pemusnah massal di Irak. Dalih senjata itu dijadikan sebagai basis penyerangan untuk menggulingkan rezim Saddam Hussein.Namun sama seperti Perdana Menteri Tony Blair, Hewitt bersikeras bahwa Inggris berhak untuk intervensi soal Irak meskipun data intelijen terbukti keliru dan menimbulkan kontroversi di dalam negeri."Saya tentu saja ingin mengatakan bahwa kami semua, dari perdana menteri ke bawah, kami semua yang terlibat dalam pembuatan keputusan yang sangat sulit ini, sangat menyesal dan minta maaf atas fakta bahwa informasi tersebut keliru," ujar Hewitt seperti dilansir AFP, Jumat (8/10/2004)."Namun saya pikir kami tidak tidak salah untuk terlibat," imbuh pejabat tinggi Inggris itu.Pekan lalu, PM Blair menolak untuk minta maaf karena telah menyertakan pasukan Inggris dalam invasi ke Irak. "Saya tidak bisa, sejujurnya, untuk meminta maaf karena menggeser Saddam. Dunia menjadi tempat yang lebih baik dengan Saddam dipenjara, tidak berkuasa," kata Blair pada konferensi tahunan Partai Buruh pimpinannya.Namun pemimpin Inggris itu mengakui: "Saya bisa minta maaf atas informasi yang ternyata terbukti keliru."Sebelumnya, Presiden AS George W Bush juga tetap membela keputusannya menyerang Irak, meskipun muncul laporan inspektor senjata terkemuka AS yang menyatakan bahwa tidak ada bukti Irak memiliki senjata pemusnah massal. (ita/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads