Bom KBRI, Deplu Takkan Keluarkan Travel Warning
Jumat, 08 Okt 2004 15:16 WIB
Jakarta - Bila ada bom di Indonesia, negara asing berlomba-lomba mengeluarkan travel warning. Tapi bagaimana jika kepentingan Indonesia di luar negeri jadi korban bom? Travel warning dirasa tidak perlu dikeluarkan.Demikian dikatakan Jubir Deplu Marty Natalegawa dalam jumpa pers di Gedung Deplu, Jl.Pejambon 6, Jakpus, Jumat siang (8/10/2004). Seorang wartawan bertanya, apakah perlu dikeluarkan travel warning untuk Prancis karena insiden ledakan itu.Uniknya, pertanyaan ini malah disambut tawa oleh dan jubir Deplu lainnya, Yuri Thamrin, serta puluhan wartawan yang hadir. "Tidak perlu seperti itu," jawab Marty setelah berhenti tertawa."Kejadian seperti ini bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Jadi tidak perlu seperti itu," sambung pria berkacamata itu.Marty juga ditanya berapa banyak WNI di Prancis saat ini. Diplomat yang sepanjang jumpa pers selalu serius itu kembali berkelakar. "Empat puluh orang yang ada di Irak.....,"Setelah itu Marty kembali serius dan menyatakan bahwa dia belum ada informasi tentang jumlah WNI yang ada di negeri fashion itu. Selama jumpa pers, Marty menyebut insiden di KBRI sebagai ledakan dan bukan bom.
(nrl/)