mengidamkan figur lurah dan camat yang punya kapabilitas dan mampu bekerja dengan hati.
Seleksi dan promosi terbuka bagi lurah dan camat mulai dibuka secara online per 1 April 2013. Pendaftaran itu untuk PNS di kalangan Pemprov DKI dengan pangkat dan usia tertentu. Pendaftaran dilakukan secara online sejak 8-22 April 2013.
Lelang jabatan itu antara lain untuk mengisi beberapa jabatan lurah di empat kecamatan di Jakarta Barat yaitu Kecamatan Tambora, Kebon Jeruk, Taman Sari, dan Palmerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ayah 3 anak ini berharap jabatan camat dan lurah akan diisi oleh orang yang benar-benar punya kapabilitas. Melalui 'kloningan-kloningan' sosok Jokowi tersebut, kinerja akan menjadi lebih cepat.
Berikut kriteria lurah dan camat idola Ahok:
1. Lurah Mikir Penuhi Otak, Perut & Dompet Warga
|
"Lurah yang otaknya cuma mikirin penuhin otak, perut dan dompet warganya," begitu lurah harapan Ahok, saat ditanya di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2013).
Ke depan, Ahok meminta kelurahan bagaikan kantor biro jasa.
"Warga mau ngurus apa saja datang ke kantor lurah. Lurah harus bisa terima dan urus, karena ini sistem online," jelas Ahok ketika ditanya harapan lurah dan camat yang nanti akan terpilih.
2. Lurah Tahu Seluk Beluk Warga
|
"Ini harus diawasi, jangan sampai ada rumah liar, PKL yang duduki jalur hijau, jalan jelek, sudin kerja apa nggak, rumah mana yang jelek, mana yang sampai roboh. Harus seperti itu pikirannya," kata Ahok ketika ditanya harapan lurah dan camat yang nanti akan terpilih.
Hal ini disampaikan Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2013).
"Sampai suami siapa yang ke kafe pun harus tahu, masak ngurusin 30 rumah saja nggak ada yang tahu. Mana balita punya masalah, yang nggak bisa sekolah, pembuangan sampah seperti apa. Semua harus tahu," lanjut dia.
3. Lurah Percantik Kawasan Kumuh
|
"Nah, salah satu tugas lurah itu, yang kita bilang Pak Lurah, mesti jamin daerah itu semua saluran (air) mesti beres. Sampah, yang namanya PKL, yang namanya kawasan kumuh mesti punya data dan beres, bla bla bla, nggak nambah," ujar Ahok di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2013).
Menurut Ahok, orang-orang yang berani memberikan jaminan untuk mengurus hal-hal seperti itu yang akan dipilih menjadi lurah. Bagi yang merasa punya kriteria itu, silakan ajukan diri.
Kalau tidak ada yang mau?
"Kita buka ke kabupaten lain, tukar aja, siapa yang nggak mau, pasti ada yang maulah, jadi pak lurah kan bangga," jawab Ahok.
4. Lurah Punya Program Andalan
|
Ahok mengatakan fit and proper test akan melibatkan partisipasi masyarakat. Masyarakat bisa menilai dan memberi masukan terkait rekam jejak calon camat dan lurah tersebut.
"Kita bisa cocokkan dengan walikota, cocokkan dengan masyarakat. Pak, kita banyak tim relawan kan. Kalau ada yang ngaku tahu info si calon kita tinggal cek. Fit and proper test orang ini," kata Ahok di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (1/2/2013).
Menurut Ahok, calon lurah dan camat harus memperkenalkan program-program terbaiknya.
"Orang yang pengen jadi camat, jadi lurah yang ngelamarlah gitu ya, membuat program 'kalau saya jadi camat, saya bisa beresin ini'. Terus dia punya masa programnya, bisa saya face seperti apa. Nah terus mungkin dia bisa bilang 'saya bisa tambah biaya, tidak ada nyamuk pokoknya di kelurahan saya'. Bisa gitu kan," papar Ahok seraya memberi contoh.
Halaman 2 dari 5