"Saya sebenarnya takut untuk jadi presiden," kata Mahfud di bekas rumah dinasnya, Jl Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2013).
Menurut pria asal Madura ini, banyak orang ingin menjadi presiden, padahal persoalan bangsa ke depan sangat banyak. Mulai dari ancaman disintegritas dan kerusakan lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, mantan politikus PKB ini menyerahkan semuanya kepada rakyat. Termasuk soal peluangnya jadi capres atau calon wakil presiden.
"Nanti dianalisis apakah peluangnya kesatu atau kedua, atau mendukung orang. Dengan elektabilitas saya sekarang, kalau mendukung orang kan ada pengaruhnya juga," jelasnya.
Bagaiamana bila nanti tak terpilih? Mahfud mengaku tak masalah. Dia berpesan pada siapa pun calon yang nanti jadi pemimpin bangsa ini, harus menegakkan hukum.
"Selama ini kita sdah punya semuanya, cuma karena hukumnya nggak tegas, jadi rusak semua. Pendidikan rusak, kesehatan rusak, infrastruktur rusak, pelayanan umum rusak karena hukum tidak ditegakkan," tegasnya.
(mad/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini