Didatangi Polisi, Demo Sopir Truk Peti Kemas di Semarang Bubar

Didatangi Polisi, Demo Sopir Truk Peti Kemas di Semarang Bubar

- detikNews
Senin, 01 Apr 2013 13:47 WIB
Foto: angling adhitya p/detikcom
Semarang - Puluhan sopir truk pengangkut peti kemas melakukan aksi mogok kerja dengan memarkir truk-truk besarnya hingga menutup ruas jalan setelah pintu masuk Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Namun aksi itu mendapatkan teguran keras dari pihak kepolisian dan organisasi angkutan darat (Organda).

Kepala koordinasi Kurnia Transport, Philip yang mengikuti aksi mogok tersebut mengatakan, rencananya dalam aksi tersebut ratusan sopir akan melakukan mogok kerja bersama karena kesulitan memperoleh solar.

"Kami cari solar subsidi susah. Itu jelas menghambat pekerjaan. Masa Solo-Semarang yang biasanya ditempuh 6 jam bisa sampai 12 jam," kata Philip di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Senin (1/4/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya berharap pemerintah bisa bergerak untuk mengusahakan penyediaan solar subsidi. Ia juga lebih memilih harga solar dinaikkan namun ada stok daripada susah mendapatkannya.

"Harga enggak masalah asal stok ada," tandasnya.

Ia menambahkan, aksinya terebut dilakukan berdasarkan telepon dari seseorang yang mengaku dari organda. Namun hal itu dibantah oleh ketua DPC Organda Tanjung Emas, Slamet Riyadi yang mendatangi lokasi.

"Saya Ketua Organda Tanjung Emas tidak pernah mengintsruksikan aksi. Kami sudah menghubungi Pertamina dan menyatakan sudah berusaha mengatur penambahan stok solar," tegas Slamet.

Hal senada diungkapkan Kapolsek KPPP, AKP Fachrul Sugiarto. Ia menambahkan aksi mogok tersebut tidak memiliki izin, bahkan dari pihak organda saat dikonfirmasi juga tidak mengerahkan massa.

"Semalam saya konfirmasi dan ternyata tidak ada aksi mogok, kerja semua. Mungkin terjadi miskomunikasi dengan orang yang mengaku dari Organda itu," tandas Kapolsek.

Menanggapi hal itu, truk-truk yang sebelumnya menutup penuh ruas jalan setelah pintu masuk pelabuhan satu persatu mulai meninggalkan lokasi. Philip yang sempat mendapat teguran dari organda dan polisi menyatakan kalau aksi mogok dibatalkan.

"Ya enggak jadi, lha kayak gini," tutup Philip.

(alg/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads