"Kalau kontainer atau peti kemas itu biasanya dipakai efektifnya 5 tahun, tapi banyak juga setelah 5 tahun mereka melakukan refurbish. Tapi yang pasti umur kontainer tidak akan lebih dari 10 tahun," Adlul Mahbudi, yang juga pemilik PT Mandiri Jaya Insani (perusahaan yang bergerak di bidang modifikasi kontainer), di Jalan Marunda Raya, Jakarta Utara, Kamis (28/3/2013).
Harga 1 kontainer bekas yang standar adalah Rp 20 juta, dan Dudi, panggilan akrab Adlul, bisa menjualnya Rp 45 juta - Rp 50 juta/unit setelah dipermak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Rumah Multikontainer
dok Environmental Grafitti
|
Rumah ini diklaim kuat, bebas rayap, tahan api dan 70 persen konstruksinya mengurangi limbah. Tak heran rumah ini mencuri perhatian pers dan mendapatkan penghargaan arsitektural.
Selain membuat proyek rumah mewah ini, biro arsitek ini juga mengembangkan rumah kontainer yang lebih terjangkau untuk perumahan keluarga.
2. The Ecopod
dok Mother Nature Network
|
Ada panel surya untuk memenuhi tenaga rumah itu yang bila dibuka bisa menjadi teras. Sistem insulasi kontainer ini berbasis kedelai dan lantainya terbuat dari karet daur ulang.
Rumah ini sebenarnya tidak digunakan untuk kediaman tetap, tapi hanya digunakan untuk rumah rekreasi yang digunakan pada akhir pekan saja.
3. Modular Dwelling Unit
dok LOT-EK.com
|
Rumah kontainer tunggal ini, diperpanjang dari 12 meter panjang dan 2 meter lebar intinya. LOT-EK melebarkan kontainer dengan memotong beberapa sisi samping kontainer hingga bisa didorong keluar dengan fleksibel membentuk kamar, ruang kerja atau ruang lainnya. Dari luar, sisi yang didorong ini ada bahan fleksibel seperti akordeon yang bisa ditarik-ulur.
Bila ingin bepergian, bagian-bagian yang menyembul ini bisa didorong kembali ke dalam dan siap ditarik bila dipasangkan dengan kepala truk. Bagian interior, perlengkapan dan perabot rumah ini dibuat dari kayu lapis dan plastik yang dibalut kayu lapis.
Awalnya MDU ini diperuntukkan bagi mereka yang secara konstan melakukan perjalanan keliling dunia untuk jangka panjang. Namun rumah ini juga bisa dikonfigurasi untuk tempat tinggal permanen.
4. Rumah Pekerja Konstruksi LiNX
dok Environmental Grafitti
|
Namun melihat interiornya yang mudah diadaptasi dan dimodifikasi, rumah ini dengan mudah bisa digunakan sebagai rumah temporer bahkan permanen.
5. Asrama Mahasiswa 1.000 Kontainer
dok Tempohousing - Environmental Grafitti
|
Asrama ini diluncurkan oleh pengembang Tempo Housing pada tahun 2006. Asrama ini dilengkapi atap yang menampung dan mengolah air hujan, juga teknologi yang bisa mengatur panas. Asrama ini juga dipenuhi segala fasilitas yang diperlukan mahasiswa.
Proyek ini berhasil mencuri banyak perhatian dari internasional dan penghargaan di bidang arsitektur. Seharusnya, proyek ini direlokasi 5 tahun setelah dibangun, namun karena kesuksesannya, ditunda relokasinya hingga 2016.
6. Kota Kontainer
dok Environmental Grafitti
|
Arsitek Nicholas Lacey dan mitranya Buro Happold tidak menggunakan 1 kontainer menjadi 1 ruangan unit kantor, tetapi memotong-motong bagiannya, kemudian menempelkan komponen lain untuk menciptakan ruang kerja atau hunian yang kreatif.
Halaman 2 dari 7