Ketua Muda MA: Apa Salahnya Golf dengan Teman Sendiri?

Ketua Muda MA: Apa Salahnya Golf dengan Teman Sendiri?

- detikNews
Senin, 01 Apr 2013 10:56 WIB
Andi Syamsu Alam (ari s/detikcom)
Jakarta - Ketua Muda Mahkamah Agama (MA) bidang Peradilan Agama, Andi Syamsu Alam tidak mempermasalahkan para hakim bermain golf. Padahal, golf dinilai Komisi Yudisial (KY) sebagai olah raga yang tidak etis dilakukan oleh hakim.

"Konon beberapa orang sudah berolah raga golf selain tenis lapangan,
dipelopori oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama DKI Jakarta dan beberapa teman di Bandung. Olah raga seperti itu, bila bermain dengan teman-teman sendiri apalah salahnya, asalkan tidak bermain dengan orang-orang yang berkepentingan dengan perkara," kata Andi dalam tulisan 'Doa, Harapan dan Mimpi-mimpiku' yang dilansir website MA, Senin (1/4/2013).

Menurut Andi, selain untuk kesehatan golf juga untuk bersosialisasi dengan sesama pejabat negara lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Manfaatnya adalah jika ada undangan dari Club Pengayoman di MA dan Club Golf Bank Indonesia sudah ada yang mewakili lembaga kita. Lakukanlah ini dengan niat yang baik untuk kesehatan dan pergaulan, namun tetap istiqomah sebagai hakim peradilan agama yang punya karakter tersendiri," tandas pemegang gelar doktor ini.

Andi juga menyerukan para hakim untuk pandai bergaul seperti pandai bernyanyi. Dari pandai bergaul tersebut, salah satu yang bisa didapat adalah mencari peluang bagaimana meminta bantuan pembangunan gedung ke pemerintah setempat.

"Setelah penulis banyak kenalan, para pejabat itu mengajari bagaimana caranya mengajukan permintaan bantuan untuk mendapatkan kendaraan dan tanah untuk bangunan kepada Pemerintah Daerah. Lalu penulis lakukan hal itu dan alhamdulillah semuanya berhasil," tutur hakim yang akan mengakhiri tugas sebagai hakim agung dua tahun lagi.

Soal golf, KY tegas menyatakan hal ini tidak etis dilakukan hakim. Meski tidak ada larangan yang tegas, namun KY menilai seorang pejabat MA harus hidup bersahaja.

"Olah raga golf bisa berkonotasi negatif karena sangat terbuka untuk lobi-lobi yang membuka celah lobi dengan terdakwa para pihak atau perantaranya. Golf juga biayanya mahal. Padahal mereka semestinya hidup bersahaja," kata Wakil Ketua KY Imam Anshari Saleh beberapa waktu lalu.

(asp/try)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads