Keterangan dihimpun detikcom, insiden terjadi sekitar pukul 00.05 WITA. Pemuda tersebut mengendarai kendaraannya dari arah simpang tiga Jl DI Panjaitan-Jl Panglima Muhammad Noor menuju simpang 4 Jl Panglima M Noor-Jl KH Wahid Hasyim.
Padamnya Lampu Penerang Jalan Umum (LPJU) di Jl Panglima Muhammad Noor sehingga ruas jalan itu menjadi gelap, membuat pemuda itu terkejut sehingga tidak bisa menghindari tumpukan beton median jalan yang berada tepat di tengah badan jalan dan di depan sebuah SPBU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai terpental, pemuda itu tidak sadarkan diri lantaran kepalanya menghantam aspal dan mengakibatkan ceceran darah di depan SPBU. Warga yang berada di lokasi mengira pemuda itu sudah tidak bernyawa.
"Sepertinya kritis karena kepalanya menghantam aspal," tambah Malik.
Sekitar 15 menit kemudian, 2 petugas Polsekta Samarinda Utara yang tiba di lokasi, bergegas meminta keterangan warga dan mengangkat pemuda itu ke atas mobil patroli. Motor pemuda itu pun sementara di amankan di kantor SPBU.
Warga di sekitar lokasi juga mengeluhkan padamnya lampu jalan dalam beberapa bulan ini tanpa perhatian cepat dari pemerintah. Terlebih lagi, tumpukan beton di tengah jalan itu, kian mengancam nyawa pengguna jalan baik menggunakan roda empat maupun roda dua.
"Lampu jalan tidak menyala sudah sejak lama, ditambah tumpukan beton ini sudah seminggu tidak dikerjakan, disusun jadi median jalan. Hanya ditumpuk, dibiarkan. Pemerintah ini maunya apa ya?" protes Sadi, pengguna jalan lainnya di lokasi.
(rvk/rvk)