Kerapatan Adat Kesultanan Langkat Mulai Bangkit

Kerapatan Adat Kesultanan Langkat Mulai Bangkit

- detikNews
Minggu, 31 Mar 2013 03:34 WIB
Sultan Langkat (baju kuning) bersama enam tokoh yang diberi gelar datuk
Tanjung Pura, - Kerapatan adat Kesultanan Langkat, yang merupakan kelanjutan Kesultanan Langkat di Sumatera Utara mulai bangkit kembali. Eksistensinya ditandai dengan pemberian gelar datuk kepada enam tokoh lokal dan nasional.

Pemberian gelar datuk ini dipimpin langsung oleh Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmatshah Al Hajj selaku Pemangku Adat Kesultanan Langkat.

Prosesi pemberian gelar itu pun dipenuhi dengan nuansa Melayu, dengan dominasi warna kuning dan emas di mana-mana. Setidaknya 2.500 orang menyaksikan kegiatan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembukaan acara yang berlangsung pada Sabtu (30/3/2013), diawali prosesi jalan kaki Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmatshah Al Hajj dan rombongan. Dengan iringan pengawalan, mereka berjalan dari kerapatan yang berada di gedung Museum Langkat, hingga menuju lokasi acara di pelataran Masjid Azizi, di Tanjung Pura, Langkat.

Seterusnya dilakukan pemberian gelar datuk kepada enam orang. Masing-masing kepada Isran Noor yang saat ini menjabat sebagai Bupati Kutai Timur, yang mendapat gelar Datuk Duta Diraja. Kemudian Ngogesa Sitepu yang juga Bupati Langkat diberi gelar Datuk Setia Negeri.

Kemudian kepada Djohar Arifin Husin diberi gelar Datuk Mulia Perkasa, Mariam Darus Badrulzaman diberi gelar Datuk Sri Cahaya Bestari, mantan Walikota Medan Bachtiar Djafar mendapat gelar Datuk Johan Perkasa dan kepada Mayjen (Purn) Barkah Tirtadiraja diberikan gelar Datuk Indra Diraja.

Usai pemberian gelar Tuanku Azwar menyatakan, kegiatan pemberian gelar datuk kepada sejumlah tokoh ini telah dirancang lama. Kegiatan ini pun, bagian dari kerinduan rakyat di Langkat akan nilai-nilai adat Melayu.

β€œTingginya animo masyarakat yang hadir ini selain sebagai pertanda baik, juga menjadi bagian kebangkitan etnis Melayu yang ada di Kabupaten Langkat ini. Sebagai anak Melayu kami mengingatkan, mari jaga adat Melayu kita dan dilestarikan," kata Tuanku Azwar.

Para tokoh yang diberikan gelar datuk ini, kata dia, karena jasa-jasa dan kiprahnya dalam berbagai hal. Misalnya terhadap Bupati Langkat Ngogesa Sitepu yang diberi anugerah adat, karena darma baktinya dan penghargaan yang telah diperoleh selama menjadi bupati.

"Dia sudah bekerja membangun Langkat, saya akan pertanggungjawabkan ini," katanya.

Kesultanan Langkat mulai kehilangan pamor bersamaan dengan revolusi sosial yang terjadi pada Maret 1946. Rakyat membakar istana kesultanan dan membunuh keluarga sultan.

Termasuk yang ikut meninggal dunia dalam kejadian itu, penyair Amir Hamzah yang merupakan keluarga kesultanan.

(rul/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads