Sedikitnya 20 orang pelayat menyambangi rumah duka di di Jalan Pedati Timur, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (30/3/2013).
Tenda warna oranye mengihiasi rumah sederhana itu. Sebuah peti mati warna coklat diletakkan di halaman rumah Winda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jenazah datang dari RS Fatmawati pukul 15.30 WIB. Jenazah langsung dimakamkan. Itu peti dari RS tidak dipakai," kata Saman (69).
Saman kaget mengetahui Winda tewas dalam kecelakaan. "Winda itu sopan dan cantik tetapi jarang bergaul. kita nggak nyangka kalau di luar kayak gitu," ujar dia.
Menurut dia, Winda sering keluar malam. Dia anak bungsu dari 4 persaudara. Keluarganya pedagang kambing.
"Katanya sih dia kerja di TV tetapi jarang pulang juga. Jadi tiga hari pergi terus pulang, lalu pergi lagi. Jadi di rumah cuma satu dan dua hari saja," kata Saman.
Teman-teman Winda dari kalangan mampu. "Teman-temannya suka bawa mobil. Padahal rumah Winda di gang sempit," kata dia.
Yassir dan Winda tewas dalam kecelakaan yang terjadi di Km 25.400 arah Pasar Rebo pukul 04.00 WIB dini hari.
Aparat kepolisian menemukan 6 paket sabu dalam mobil itu. Polisi kini tengah mengecek kaitan paket sabu dan miras dalam kecelakaan maut tersebut.
(aan/ndr)