Ribuan wisatawan dari mulai anak-anak hingga orang dewasa melihat gambaran perjuangan para pejuang dalam melawan tentara Belanda di Yogyakarta. Diorama dengan patung ukuran cukup besar, mampu membawa para pengunjung merasakan suasana perjuangan saat itu.
Masrul Wisma Wijaya(17), pelajar SMA 1 Ponorogo, Jawa Timur ini mengaku merasakan suasana berbeda ketika masuk di Monumen. Ia yang datang dari Jawa Timur bersama rombongan sekolahnya, mengatakan bahwa suasana di dalam ruang diorama seperti hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Humas Monumen Jogja Kembali, Gunadi mengatakan ini jumlah kunjungan wisatawan memang mengalami peningkatan saat liburan panjang dibandingkan hari-hari biasa. Pengunjung mencapai 1.500 orang per hari.
"Hari biasa 200 orang. Wisatawan yang datang kebanyakan itu rombongan pelajar dari berbagai daerah seperti dari Lampung, Jawa Timur, Jawa Barat, DIY, Jawa Tengah, dan lain-lain," ujar Gunadi.
Monumen yang dibangun tanggal 29 Juni 1985 ini berisi tentang sejarah perjuangan tentara dan rakyat Yogyakarta dalam melawan agresi militer Belanda untuk merebut kembali kota Yogyakarta. Di dalam Monumen ini tersimpan 1.000 koleksi yang berkaitan dengan serangan umum 1 Maret 1949.
Selain dapat berwisata sejarah, pada sore hingga malam di Monjali juga dapat menikmati wisata Taman Pelangi. Wisata ini menyajikan aneka kuliner dan juga berbagai hiburan seperti permainan anak-anak, dan lain-lain.
(aan/aan)