"Di setiap lokasi HDR akan merekrut personel yang berbeda sehingga jumlah tersangka ada 15 tersangka yang tertangkap ada 2. HDR dan MY," kata Kapolres Jakarta Timur, Kombes Mulyadi Kaharni dalam jumpa pers di Mapolres Jakarta Timur, Jumat (29/3/2013).
Mulyadi menuturkan, tersangka HDR berhasil ditangkap di daerah Klender Duren Sawit hari Kamis (28/3) pukul 02.00 WIB. Saat penangkapan yang bersangkutan berusaha melarikan diri sehingga polisi memberikan tembakan peringatan, namun tidak digubris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara MY, rekan HDR berhasil ditangkap di rumahnya di Jalan Pasir Timur Cikarang, Bekasi Barat pada hari Kamis (18/3) pukul 00.30 WIB. Tersangka MY berperan sebagai sopir dan melakukkan aksi sebanyak dua kali. Tersangka MY dijerat pasal 365 dengan ancaman 5 tahun penjara.
"Barang butki yang telah disita ada 1 golok, 1 pistol rakitan dengan 4 peluru, kunci motor yang digunakan dalam aksi di SPBU Duren Sawit, 5 HP, dan barang bukti lain berupa motor Jupeter 1 unit, dan jaket yang digunakan oleh pelaku," ucap Mulyadi.
"Inisial pelaku lain (dari 15 orang) yang sudah diketahui adalah HD yang memegang senjata api jenis FN," ucap Mulyadi.
Sebelumnya disebutkan Muhi dan Hedori merupakan pelaku perampokan uang SPBU di antaranya Rawamangun, Duren Sawit dan Prumpung.
Sementara korban aksi perampokan adalah bos SPBU Prumpung, Aswandi (54) dan rekannya Hidayat (38) pada 18 Februari 2013. Korban ditodong senjata api seperti FN. Duit Rp 86,508 juta digondol maling saat hendak menyetor ke Bank BNI Otista, Jaktim.
Jumat 15 Februari 2013, perampok bersenjata api mengincar nasabah yang juga pemilik SPBU 34.1403 Pondok Bambu, Duren Sawit. Duit Rp 115 juta dan giro senilai Rp 7 juta amblas dibawa kabur perampok.
Pada 23 Januari 2013, karyawan SPBU dirampok di Jl Rawamangun Muka, Jakarta Timur, persis di samping pom bensin. Sumadi (76), Bekasi batal menyetorkan uang senilai Rp 636 juta ke Bank Mandiri, Cikini setelah dibegal kawanan perampok bergolok dan bersenjata api.
(iqb/nwk)