"Ya, sekarang tepuk tangan semua," ujar penyerang seperti diucapkan Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti meniru keterangan saksi. Anny menyampaikan itu saat berbincang dengan detikcom, Rabu (27/3/2013).
Penyerangan pada Sabtu (27/3) dini hari itu dilakukan sekitar 17 orang. Mereka memakai sepatu kets, jeans, rompi, penutup kepala, senjata api laras panjang, dan juga granat. Ada juga yang membawa HT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para penyerang itu masuk dengan memaksa kepada sipir di pintu gerbang. Bila tidak dibukakan pintu, mereka mengancam akan melempar granat.
"Mereka memperkenalkan diri, mengaku dari Polda DIY, ingin bon tahanan. Mereka memperlihatkan surat perintah, sipir kemudian minta lapor dahulu ke kepala keamanan. Kemudian mereka mengancam masuk. Setelah di dalam mereka menyebar ada yang minta ditunjukkan ruang CCTV, ruang Kalapas, dan kemudian minta diantar ke blok A5. Ada juga yang berjaga di depan," jelas Anny.
Sesampainya di tahanan, para penyerang langsung memanggil kelompok Deki Cs. Setelah mendapati 4 orang, eksekusi dilakukan. Setelah eksekusi tuntas para napi diminta tepuk tangan.
"Setelah itu mereka pergi," imbuhnya.
Tidak lama, petugas patroli kepolisian dan Koramil datang ke lokasi. Tetapi pelaku sudah pergi meninggalkan kawasan LP Sleman.
(ndr/mad)